AINA QALBYNA BLOG
Allah memberikan kehidupan kepada kita sebagai makhluq sempurna,punya akal....dan kehidupan yang indah
....jalani dengan ikhlas dan siap menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT....amin
Perjalanan panjang hidup seorang anak manusia sulit untuk di tebak oleh yang namanya manusia itu sendiri,
umur,rezeki,pertemuan,juga maut.
Semua ada yang mengatur,tiap sedetik desah nafas yang kita hirup ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
------------------------------
IslamDotNet | Links | Teman-teman | Siapakah aku?

Saturday, October 08, 2005

Bismillahirahman nirahim
Keistimewaan Wanita

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab beliau, "Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".
2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya.Allah mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.
4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.
7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takutkan Allah dan orang yang takutkan Allah, akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.
8. Barangsiapa membawa hadiah, (baik makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.
9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).
10. Wanita yang solehah itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.
11. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dikehendaki.
12. Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab rasulullah, "Suaminya. "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah, "Ibunya".
13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan- ikan di laut,burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.
15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
16.Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.
17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.
18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.
19. Daripada Aisyah r.a. Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka.

selanjutnya...

Bismillahirahman nirahim
Kesetiaan

AMIR IBNU HUDZAFAH berkata, "Aku pernah melihat di Surah seorang wanita yang menempelkan pipinya di suatu kubur dan ia menangis seraya mengucapkan bait-bait puisi,
"Kiranya cukup pipiku yang melindungkinya dari kesulitan di liang lahat dan satu-satunya milikmu hanyalah pipiku.
Wahai penghuni tanah, kematiannya menjadikan aku tidak menemukan jalan lurus.
Maka dengarlah kisah ini, semoga dengan cara ini kerinduanku dapat terobati."
"Ketika aku tanya siapa penghuni kubur ini, maka ia menyebutkan bahwa penghuninya adalah kawan di masa kecilnya, : kata Amir.
Kemudian wanita itu mengucapkan bait puisi,
" Kami ibarat sepasang burung merpati di dalam sebuah sangkar yang menikmati kesehatan dan masa remaja.
Kemudian keduanya terkena malapetaka, sehingga keduanya berpisah, sesungguhnya malapetaka selalu memisahkan orang-orang yang saling mencintai."
Amir mengatakan, :Maka aku menangis ketika mendengar kesenduhan bait-bait puisinya, sehingga ia meneruskan bait-bait puisinya,
"Engkau menangisinya dan engkau tidak mengenalnya, maka sebaiknya aku terangkan kepadamu tentang keadaannya.
Ia tidak memberi kaum pemaaf selain karunia-karunianya, dan ia selalu menolong jika ia diminta pertolongan.
Ia tidak pernah mengintip kesalahan tetangga sedikitpun, dan ia selalu memberi santunan kepada kaum tetangganya.
Ia adalah seorang yang bersih dalam dan luarnya.
Beritahukan kepadaku siapakah orang ini? Kata Amir.
Wanita it u berkata: "Ia adalah Sinan Ibnu Wabrah. Ada seorang yang mengucapkan puisinya tentangnya,
"Wahai orang yang mangharap hujan untuk kaumnya, kiranya cukup bagimu kalau engkau mendapat santunan dari Sinan".
Selanjutnya, ia berkata, "Wahai lelaki, demi Allah, andaikata engkau bukan orang asing, tentunya, aku tidak akan menyenangkanmu dengan pemberitaanku."
"Bagaimana kecintaannya kepadamu?" Kata Amir.
Wanita itu menjawab,"Jika aku tidur, belum pernah ia memberiku bantal selain tangannya dan selama empat tahun, aku belum pernah memakai bantal selain tangannya kecuali ada sesuatu yang menghalaginya."
Wallahu alam...... Ini jadi pelajaran bagi kita, bagaimana kecintaan suami istri dulu terhadap pasangannya, berbeda sekali dengan saat ini, yang dengan mudahnya kita lontarkan kata2 manis lainnya pada wanita yang berbeda. Saat anda mulai mengikat janji dengan seseorang saat itu anda akan dituntut 'ntuk saling terbuka saling menghargai bukan memberikan kebohongan dan sebelum melakukan hal itu pada pasangan anda, coba renungkan apakah anda siap jika pasangan anda juga melakukan hal yang sama terhadap anda, sesetianya pasangan anda, pasti suatu saat dia akan bosan dengan perbuatan anda, dan tidak menutup kemungkinan rasa yang sudah dia pelihara tersebut jadi bumereng yang malah akan membuat dia berpaling dari anda..Wallahu alam.

selanjutnya...

Bismillahirahman nirahim
Wanita Berhias Dalam Islam

WANITA BERHIAS DALAM ISLAM
Pada dasarnya berhias bagi setiap orang merupakan Sunnah Alamiah, baik laki-laki maupun wanita.
Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW telah bersabda : "Sepuluh hal yang termasuk fitrah:mencukur kumis,memotong kuku,menyela-nyela(mencuci jari jemari),memanjangkan jenggot,siwak,lsrinsyag (memasukkan air ke hidung),mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan dan intiqashul maa' (istinja')."Mush'ab bin Syaibah menyatakan; "aku lupa yang kesepuluh, melainkan berkumur."
DAri hadist di atas jelas dimana ukuran berhias yang dimaksud dalam Islam.
Beberapa cara berhias yang dilarang dalam Islam yang saat ini banyak dilakukan oleh perempuan-perempuan muslimah, yaitu :
1. Mencukur dan menyambung rambut
Seorang perempuan tidak diperbolehkan mencukur rambutnya melainkan karena sesuatu hal yang mengharuskannya, dan tidak diperbolehkan juga menyambung rambut, baik dengan rambut sendiri,orang lain, hewan atau yang lainnya, ini juga termasuk MENCUKUR/ MENCABUT ALIS MATA.Karena hal ini merupakan dosa besar. Beberapa Pendapat yang menguatkan hal ini :
a. Dari Asma' bin Abu BAkar Al-Shiddiq, dia menceritakan, pernah ada seorang perempuan datang kepada Rasulullah SAW, seraya berkata :
"Wahai Rasulullah, aku mempunyai seorang puteri yang terserang penyakit,sehingga rambutnya rontok, apakah berdosa jika menyamungnya?" Beliau menjawab :"Allah SWT melaknat perempuan yang menyambung rambutnya dan perempuan yang meminta disambungkan rambutnya.(HR.muttafaqun 'Alaih)
b. Dari Ali bin Abi Thalib RA, berkata :
"Rasulullah SAW telah melarang wanita mencukur rambutnya".(HR.Tirmidzi dan An-Nasa'i)
c. Dari Humaid bin Abdirrahman, dia menceritakan , aku pernah mendengar Mu'awiyah ketika dia sedang berada di atas mimbar di Madinah, dimana dia mengambil dari dalam kopiahnya guntingan rambut seraya berkata: "Wahai penduduk Madinah, dimana ulama-ulama kalian, sesungguhnya aku pernah mendengar Nabi SAW melarang melakukan hal ini (menyambung rambut). Ketahuilah, bahwa orang-orang Bani Israel binasa ketika wanita-wanita kalangan mereka melakukan hal ini".
d. Dari Mu'awiyah RA, bahwa "Rasulullah SAW melarang tipu daya, dan tipu daya wanita adalah menyambung rambutnya."
e. Dari Ibnu Umar RA, bahwa "Rasulullah SAW melaknat wanita yang menyambung rambutnya".
2. Membuat Tato dan Merenggangkan Gigi
Saat ini banyak perempuan yang bangga dengan tato yang dia miliki, dengan tanpa malu memamerkannya dan mempertontonkannya, tanpa mereka sadari bahwa perbuatan mereka tersebut merupakan perbuatan yang ALLAH SWT dan Rasulullah SAW benci, sebagaimana dalam hadist dibawah ini :
a. HR. Nasa'i : "Rasulullah SAW melaknat perempuan yang menyambung rambutnya dan perempuan yang minta disambung rambutnya, perempuan yang mentato (kulitnya) dan perempuan yang meminta dibuatkan tatonya."
b. "Allah SWT melaknat perempuan yang membuat tato (pada kulitnya) dan perempuan yang meminta dibuatkan tato, yang mencukur alisnya dan perempuan yang meminta direnggangkan giginya untuk mempercantik diri, yang mereka semua merubah ciptaan Allah." (Muttafaqun 'Alaih).
c. Dari Abu Al-Hushain Al-Haitsam, menuturkan, aku pernah mendengar Abu Raihanah mengatakan :"Rasulullah SAW melarang sepuluh hal: mengasah gigi, membuat tato, mencabut alis....sampai pada sabdanya, dan juga berkumpulnya dua orang perempuan dalam satu kain tanpa hijab....." (HR.Abu Daud). Wallahu Alam...
Kecantikan itu bukan dilihat dari fisik, kecantikan itu timbul dari dalam hati dan kebaikan. Kecantikan fisik itu semu, hanya sementara.
3. Tabarruj
Merupakan berhias dengan memperlihatkan kecantikan fisik berupa keindahan tubuh dan wajah serta jalan yang dibuat-buat.
Beberapa Firman Allah SWT yang melarang hal ini dan merupakan Dasar Hukum yang utama yang tidak bisa disanggah:
a. "Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada keinginan untuk kawin,tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak bermaksud menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. DAn Allah SWT Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."(An-Nuur:60)
b."Wahai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kalian untuk menutupi aurat kalian dan pakain indah untuk perhiasan.Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasan ALLAH SWT.Mudah-mudahan mereka sellau ingat."(Al-A'raf:26)
c."Wahai Nabi, katakanlah kepada isttri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbab2 keseluruh tubuh mereka."Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,karena itu mereka tidak diganggu".(Al-Ahzab:59)
d. "Katakanlah kepada perempuan yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka,memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak darinya.Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,ayah mereka,ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara laki-laki mereka, putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kalian kepada ALLAH SWT, wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung."(An-Nur:31)
Wallahu alam ....
Sesungguhnya menuju kemuliaan itu mudah tergantung manusianya apakah mau atau tidak?
Tabarruj ini sangat banyak kita temui dilingkungan kita sendiri, baik dirumah dan lingkungan tempat tinggal kita. Malah ada yang dengan bodohnya mau dijadikan alat bisnis, orang yang bermaksud menolongnya dikatakan sebagai orang yang iri dan melanggar Hak Azazi Manusia "Wallahu alam". Sungguh sangat miris mendengar kata-kata tersebut, seseorang yang ingin melindunginya di akhirat malah di hujat habis-habisan.
Dengan bangga perempuan-perempuan tersebut mengenakan pakaian mini, tipis dan berlenggak-lenggok dihadapan yang bukan mahramnya.Mereka lupa mengerjakan perintah ALLAH SWT untuk senantiasa "MENUTUP AURAT", karena menurut pandangan mereka kemajuan adalah tabarruj, dansa,ikhthilath,minum-minuman dan obat-obatan terlarang.
Sungguh merugi perempuan muslimah yang berani menentang Allah SWT, tetapi tidak berani menentang hawa nafsu mereka, dan mereka enggan mendengar ayat-ayat Al-Qur'an, bahkan dengan nada sombong mereka terus bertabarruj, dan mereka acuhkan perintah Allah SWT dan larangnya sebagaimana dalam surat Al-Jatsiyah:7-8,yaitu:
"Kecelakaan yang besar bagi setiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa, dia mendengar ayat-ayat Allah SWT dibacakan kepadanya, kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka berilah dia kabar gembira dengan azab yang pedih."

selanjutnya...
Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya,karena itulah pintu hatinyatempat dimana cinta itu ada,jangan lah membuat mata itu meneteskan air mata...karena bisa membunuh sebuah cinta

selanjutnya...

Thursday, October 06, 2005

Bismillahirahman nirahim
Mawar Senja Gugur Kelopaknya

Selembar surat bersampul biru muda jatuh di pangkuan Nur. Saat itu senja> merona bersemburat cahaya jingga di ufuk barat. Sekelompok burung pipit> terbang melintasi anjungan. Angin semilir meniup kelopak flamboyan,> mahkotanya berhamburan mencium bumi. Dulu, Nur paling benci bila dikatakan> bagai flamboyan. Pohon yang tinggi tegar berbunga kecil yang mudah gugur,> ibarat gadis angkuh yang mudah patah hati. Hush, tidak boleh mencela> makhluk Tuhan. Si Mas bilang, `Mungkin kamu memandangnya dari sudut yang> berbeda. Bagi saya, flamboyan itu memberi kesejukan. Coba kalau seisi> taman dipenuhi mawar. Bagaimana kita bisa duduk sambil berteduh seperti> hari ini.' Ah si Mas bisa saja. Biasanya Nur mendebat dengan berbagai> argumen. Tapi ujungnya sama saja, si mas akan bilang `Saya kan tidak> bilang kalau kamu seperti flamboyan.' Biasanya lagi, Nur masih memprotes> juga. `Jadi maumu apa ?' tanya si Mas akhirnya.`Mawar' jawab Nur. Si Mas> akan tertawa. `Mau ngomong mawar kok muter-muter soal flamboyan.'Tapi kali> ini Nur tidak berminat untuk bercanda tentang flamboyan dan mawar.> Selembar surat bersampul biru mengusik perhatiannya. Sudah belasan kali> surat itu ia baca. Masih saja Nur tertegun mengikuti baris demi baris> kalimat yang ditulisnya. Ada nafas berat yang dirasakannya dalam isi surat> itu.` . Ibarat hari, saya ini sudah hampir senja dik Nur. Bukan saya tidak> rela dengan takdir yang Maha Kuasa, namun saya pun sebenarnya ingin> menemukan kesempurnaan dien ini dengan menjalankan yang separuhnya lagi.> Apalagi sejak bapak dan ibu berpulang, saya tidak lagi mempunyai keluarga> tempat kembali. Tiada tempat berbagi, terasa hidup ini seperti luka yang> menganga .'Angan Nur melayang membayangkan sosok Kak Nurul di pedalaman,> dalam kesendirian, bergulat dengan geliat masyarakat Bangkalan selama> sepuluh tahun terakhir ini.Kak Nurul yang dulu bagai sekuntum mawar> merekah, lembut dan harum. Indah tanpa cela. Wanginya tertiup angin hingga> ke pelosok kampus dan bilik-bilik masjid. Nur tahu banyak pria yang> memandangnya di kejauhan, mengaguminya dalam diam. Bukan sekali dua Nur> terheran-heran mengapa para brothers itu tidak ada yang mau menikahinya.> Apa salahnya memperisteri wanita yang begitu `sempurna'. Ataukah mereka> hanya berani mengaguminya dari jauh namun takut untuk memetiknya. Takut> tertusuk durikah ?Apakah kepintarannya yang menjadi penghalang, konon kaum> pria takut menikahi wanita yang lebih cerdas dari dirinya. Ataukah> kecantikannya yang dikhawatiri mendatangkan cemburu. Atau karena pribadi> agungnya yang membuat para brothers merasa ciut di hadapannya.Mungkinkah> seluruh kelebihan yang bersatu dalam sosok wanita ini membuat para aktivis> da'wah pun takut, takut dengan kesempurnaannya.`Barangkali belum jodohnya,> dik. Insya Allah kalau sudah saatnya ada juga brother yang mau> meminangnya.' Begitu selalu jawaban mas Fatih, suami Nur.Namun saat yang> dinantikan itu belum juga kunjung tiba. Hingga kak Nurul mendapat tawaran> untuk membantu masyarakat Bangkalan, sepuluh tahun yang lalu. Iapun pergi> meninggalkan kampus tempatnya mengajar. Sejak itulah mereka> terpisahkan.Nur memandangi wajah mas Fatih. Di bawah cahaya senja yang> merona., ..ah makin tampan saja ia dengan garis ketuaan yang mulai> menggurat di wajahnya.`Bagaimana mas ?' tanya Nur untuk ketiga kalinya.> Wajah yang teduh itu tak bergeming.`Kau serius agaknya, dik'> jawabnya.`Benar. Saya sudah lama memikirkannya' sahut Nur.`Tapi saya bukan> orang yang tepat untuk itu. Saya tidak cukup adil untuk .'`Tak ada yang> bisa bersikap adil kalau soal perasaan' Nur memotong.`Secara materi, kau> sendiri dan anak-anak pun lebih banyak menahan diri bukan?' si Mas balik> bertanya.`Saya insya Allah bisa membantumu. Saya bisa mengajar atau> kembali seperti dulu.' Jawab Nur.Melihat Nur bersikukuh, mas Fatih> melembut, `bagaimana kalau kita istikharah dulu.' Diusapnya kain yang> menutup rambut indah milik Nur.Hari-hari pun berlalu dalam kepatuhan> mengikuti hukum alam. Malam siang datang silih berganti. Makhluk Allah> menapaki hidupnya di bawah naungan sunatuLlah. Susah-senang hilang timbul> bak gelombang laut, datang bergulung lalu pecah di pantai.Satu musim> lewatlah sudah. Di sebuah dini hari yang bening, Nur berjalan mengendap ke> ruang kerja mas Fatih. Lampunya menyala. Berarti semalaman mas Fatih tidak> tidur. Lamat-lamat terdengar suara lirih mas Fatih membaca al Qur'an..Nur> beranjak mendekat, namun malang kakinya tersandung kabel lampu. Ugh ! Ia> jatuh terpelanting.Mas Fatih menghentikan bacaannya.`Kamu nggak apa-apa> dik ?' tanya mas Fatih, cemas menghampiri Nur. Yang dihampiri tersenyum> menahan malu dan nyeri.`Makanya jangan suka mengintip.' Mas Fatih> menggodanya, seraya menggosok kaki Nur yang memar. Pipi Nur bersemu dadu> saat mas Fatih membantunya duduk di kursi kayu. Menarik nafas sebentar,> lalu Nur membuka percakapan.`Kopornya sudah saya siapkan, Mas. Jangan lupa> sampaikan salam saya buat kak Nurul.'Mas Fatih terdiam. Nur memandangi> wajah yang senantiasa nampak ikhlas ini. Mas Fatih tersenyum lembut.`Dik,> semoga pengorbananmu yang mulia ini membawamu ke tempat terbaik di> sisi-Nya. Tolong doakan agar mas mampu berbuat adil terhadapmu dan> anak-anak.'Mata Nur membasah. `Terhadap kak Nurul juga., ` ujarnya. `Saya> rela,mas, janganlah khawatir. Saya tahu tidak semua wanita beruntung> seperti saya, hidup di sisi orang sebaikmu.' Nur berhenti sejenak sebelum> melanjutkan ucapannya, ` Membagi kemurahan Allah tidak akan mengurangi> rahmat-Nya..'.Hari itu mas Fatih akan berangkat menuju Bangkalan. Dengan> air mata menggenang, diciumnya kedua anaknya.`Ayah akan kembali dalam> seminggu. Jaga Bunda baik- baik.' pesan mas Fatih kepada kedua balitanya> yang masih terlena dibuai mimpi. Nur memberi isyarat dengan> tangannya.`Jangan janjikan mereka dengan sesuatu yang sulit bagimu untuk> memenuhinya.' ujarnya setengah berbisik.`Saya akan memenuhinya, insya> Allah' mas Fatih berbalik, menggenggam tangan Nur. Nur berjalan> mengantarnya hingga pagar rumah.`Jaga diri baik-baik ya dik,' pesan mas> Fatih.`Mas juga.' Jawab Nur. Tersenyum dengan sepenuh kerelaan hatinya.> ......... Angin pagi memainkan pucuk-pucuk pinus, melambaikan salam> perpisahan untuk gelap malam. Mentari menyeruak, mengirim kehangatan di> pagi yang beku. Nur membuka hari baru dengan hati ringan. Segumpal rasa> cemas dihalaunya dengan kepasrahan. Kedua buah hatinya menjadi penghibur> saat sunyi terasa menggigit. Celoteh mereka saat bermain mengusir galau> yang kadang menyelinap di relung hati kecilnya. Dan lagi, merawat kedua> bocah ciliknya sudah cukup menyibukkannya. Anak adalah hiburan, ia adalah> cahaya mata. Nur bersyukur atas karunia yang tidak setiap perempuan> merasakannya. Lalu hari pun terasa beranjak dalam tempo cepat, tiba-tiba> sore sudah menjelang.. Malam kembali datang menggantikan siang. Gelap> menyelimuti bumi saat hamba Tuhan melepas penatnya. Dan Nur kembali> termenung ketika anak-anak mulai terlelap. Semoga segala sesuatunya> berjalan lancar, Nur membatin. Tidak mudah berhadapan dengan kondisi> masyarakat yang belum siap menerima poligami. Anggapan sebagai langkah> tercela dan penghalalan bagi kaum pria yang mengumbar nafsu sudah kadung> meresap dalam pikiran masyarakat. Bukan salah mereka. Kenyataannya lelaki> yang beristeri lebih dari satu adalah kebanyakan mereka yang kurang> bertanggung jawab, kalau bukan para pejabat yang menyeleweng. Akibatnya> banyak isteri yang tersia- sia, menderita di bawah tanggung jawab seorang> lelaki. Jadilah hukum Allah yang satu ini dianggap tidak relevan dan> melukai kaum wanita. Benarkah begitu ? Lalu berapa banyak wanita malang> yang tersaruk- saruk mencari pendamping sementara ratio laki-laki makin> mengecil saja. Apa yang akan terjadi bila solusi menjadi sebuah mimpi> buruk di benak kaum hawa. Kak Nurul hanyalah sebuah contoh dari ribuan> kasus serupa. Dan Nur merasa itu berada di dalam jangkauannya. Nur> teringat pertama kali bertemu kak Nurul. Perkenalan itu bermula setelah> kuliah PAI yang menghebohkan di semester pertama. Nur sendiri sudah> mendengar banyak tentang kak Nurul, assisten Farmakologi yang jelita,> mantan mahasiswi teladan yang agamis dan segudang predikat top lainnya.> Sementara Nur baru nongol di Universitas. Ketika itu dalam sebuah kelas> PAI, Pak RN (semoga Allah merahmati beliau), menguraikan tentang> dasar-dasar syariat Islam. Dalam satu kesempatan diskusi terlontarlah> pertanyaan tentang poligami. Dengan sigap Nur mengacungkan jari memberikan> suara persetujuan. Suasana mendadak hening. Karena Nur duduk paling depan,> ia belum sadar apa yang terjadi. Waktu Ia rasakan kesenyapan ini lain dari> biasanya, mulailah Nur mengintip kiri-kanan dan belakang. Sadarlah Nur> kalau dari enam puluh mahasiswa yang mengikuti kuliah PAI ini dialah> satu-satunya yang menyetujui poligami. Aduh mak, grogi bercampur bingung> ketika itu, namun Nur tetap berusaha tegar. Buntut dari peristiwa tersebut> mudah ditebak, Nur pun jadi bulan-bulanan kawan-kawan. Di antara para> cowok mulai menggoda kalau-kalau Nur mau jadi isteri keduanya. Yang> mahasiswi tidak kalah sewotnya, dikatakan bahwa ia heartless, tidak punya> perasaan, ngomong begitu karena belum kawin, coba kalau sudah menikah,> .dan masih banyak lagi bantahan mereka. Nur sendiri berusaha untuk tetap> bersikap tenang, ia katakan kalaupun mereka tidak setuju, itu tidak akan> menghapus ta'addud sebagai bagian dari syariat Islam. Peristiwa heboh itu> rupanya membawa berkah tersendiri. Karuan saja kak Nurul mendatangi Nur.> `Rupanya kita punya nama panggilan yang sama ya dik,' sapanya ketika> memulai perkenalan. Nur hanya terdiam. Dalam hati, malu rasanya> membandingkan diri nya dengan wanita dewasa di depan nya ini. Namun> kemudian terjadilah apa yang telah terjadi. Nur dan kak Nurul menjadi> sepasang sahabat yang akrab. Usia bukanlah hambatan, diskusi demi diskusi> tetap hidup dengan jalinan persaudaraan yang penuh makna. Di bawah> pancaran cahaya fajar maupun di keremangan sinar bulan dalam tetesan air> wudlu dan lantunan ayat- ayat suci, Nur merasa hidup ini begitu berarti.> Menjelang pernikahan Nur dengan mas Fatih, Nur memberanikan diri bertanya> ,'Mengapa kak Nurul belum menikah. Bukankah usia kak Nurul lebih dari> cukup ?', hari itu bertepatan dengan tiga puluh tahun usia kak Nurul.> `Jangan tanya saya, dik Nur. Siapa yang tidak ingin membangun surga di> istana kecilnya .' Dan kisah malang itu sungguh terjadi. Satu demi satu> brothers mundur teratur lantaran silau berhadapan dengan kak Nurul.> Padahal, kurang bagaimana tawadlunya kak Nurul. Sementara itu usia kak> Nurul terus beranjak, para kader muda lebih suka memilih bunga yang bisa> dipetik pagi hari. Kini, siapa yang masih teringat mawar indah di senja> hari. Usia kak Nurul mulai melewati empat puluh tahun. Di Bangkalan sana,> ia membaktikan ilmu dan tenaganya untuk masyarakat papa. Sendiri tanpa> sesiapa. Salahkah Nur bila ingin membagi kebahagiaannya dengan kak Nurul ?> Dan mas Fatih ..ah andai ada seribu mas Fatih di dunia ini . `Maukah kak> Nurul menjadi kakak Nur di dunia dan akhirat ?' itu adalah pertanyaan Nur> di suratnya beberapa bulan yang lalu ketika mas Fatih akhirnya menyerah> pada perjuangan Nur. Lama tak berbalas, hingga akhirnya jawaban didapat> juga dari surat kak Nurul bulan lalu. ` . bagaimanakah mungkin saya> menolak permintaan dari seorang adik yang berhati mulia . Sebenarnya ada> yang tidak dik Nur ketahui setelah beberapa waktu berselang ini ..namun> saya sepenuhnya tawakal...' Surat terakhir kak Nurul itu ditangkapnya> sebagai persetujuan. Maka berangkatlah mas Fatih pagi itu menuju Bangkalan> .. ***** Subuh baru saja usai. Nur bersegera melipat rukuhnya ketika bel> pintu berdentang, tergopoh ia berjalan ke arah pintu. Tiba-tiba di dadanya> berdebur gelombang. Seperti saat mula pertama ia bertemu mas Fatih di> rumah cinta mereka. Hari ini tepat seminggu mas Fatih berangkat. Iakah> yang datang memenuhi janjinya kepada buah hati mereka ? Tiba- tiba mata> Nur basah. Inikah yang namanya haru ? Ataukah cinta yang tumbuh di puncak> kerelaan ? Pintu terkuak. Benar. Dia mas Fatih. Tapi mengapa ia nampak> tidak biasa. Ataukah Nur yang tiba-tiba jadi perasa. Seakan wajah mas> Fatih berselimut duka. Nur ingin merangkulnya, namun terasa tangannya> tertahan. Mas Fatih mengucapkan salam dengan perlahan. Nur membalasnya tak> kalah pelan. `Mas datang untuk saya atau anak-anak ?' Nur mencoba> menggoda, mencairkan kebekuan. `Untuk kita' jawab mas Fatih. Tersenyum,> namun berat terasa di dada Nur. Mas Fatih menggandeng tangan Nur. `Boleh> masuk, dik?' kali ini ia yang menggoda. Nur mencolek pinggang mas Fatih,> ditariknya masuk ke dalam rumah. Nur tidak berani membuka pertanyaan> tentang kak Nurul. `Saya akan ceritakan setelah mandi dan shalat subuh.'> Mas Fatih seakan mengetahui isi hati Nur. Nur hanya mengangguk sebelum> beranjak ke dapur meraih secangkir teh manis buat mas Fatih. *** `Ketika> saya tiba di ujung desa ..' Mas Fatih memulai ceritanya . `Ratusan> penduduk berbondong-bondong ke arah tempat tinggal kak Nurul. Saya tidak> menduga kalau mereka menyambut saya, saya merasa tidak pantas mendapat> sambutan semeriah itu. Namun hati saya bertanya-tanya apa mungkin kak> Nurul telah menceritakan rencana pernikahannya kepada masyarakat di> sana..?' mas Fatih berhenti sejenak. Nur menahan nafas. `Saat saya tiba di> rumah kak Nurul yang sederhana, barulah saya menyadari wajah-wajah yang> hadir menampakkan kedukaan. Sayapun bertanya apakah bisa bertemu dengan> kak Nurul. Sebagian yang hadir nampak marah, salah seorang menarik kerah> baju saya sambil mengepalkan tinju, untunglah dilerai oleh seorang bapak> yang arif yang ternyata adalah pak lurah. Ia bertanya siapa saya dan ada> perlu apa dengan kak Nurul. Saya katakan bahwa saya datang dari jauh untuk> menikah dengannya. Saya calon pengantinnya. Saat itu terdengar tangis> keras beberapa ibu. Pak lurah merangkul saya dan tak hentinya menggoyang> bahu saya sampai akhirnya saya ditariknya ke dalam rumah. Di tengah> ruangan saya dapati sebuah .keranda.' Nur tak tahan mendengar cerita mas> Fatih. `keranda siapa ? Dimana kak Nurul waktu itu ?' pertanyaan Nur> memburu. Mas Fatih menggenggam tangan Nur. `Kak Nurul berada di dalam> keranda itu, dik ..' `Inna liLlahi wa inna ilaihi rajiun.' Jantung Nur> serasa terhenti sesaat. Nur tersentak. Batin Nur terguncang hebat. Lalu> Nur tersedu. Mas Fatih mengusap kepalanya dengan air mata menitik.> `Sabarlah dik . sabar.' `Apa yang telah terjadi ?' tanya Nur disela> isaknya. `Ada yang tidak kita ketahui tentang kak Nurul..'mas Fatih> menjelaskan. Tiba-tiba Nur teringat isi surat terakhir kak Nurul ` .> Sebenarnya ada yang tidak dik Nur ketahui setelah beberapa waktu berselang> ini ..namun saya sepenuhnya tawakal...' Nur terkesiap. `Apa yang tidak> kita ketahui mas ?' tanyanya. Mas Fatih menunduk. Jemarinya menghapus> ujung sajadah yang terlipat. `Seorang perawat di puskesmas bercerita> kepada pak lurah.kalau kak Nurul sudah lama mengidap kanker. stadium> akhir, Nur, .sudah metastase kemana-mana.' `Ya Allah .Saya tidak pernah> tahu .' suara Nur bergetar. `Tidak ada yang tahu, Nur, hingga menjelang> kepergiannya kecuali perawat yang membantu kak Nur di klinik. . Saya ikut> mengantar dan menguburkan jenazah kak Nur. Selepas itu saya menyelesaikan> beberapa urusan kak Nur di sana. Saya juga pergi ke Surabaya ke tempat> dokter onkologi yang mendiagnosis kak Nur dengan kanker payudara sejak> lima tahun yang lalu ..' Lunglai terasa tubuh Nur. `Kita terlambat, mas.> Saya telah melalaikannya .' Nur seakan menyesali diri. `Tidak, sayang.> Allah lah yang lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Insya Allah> niat kita telah dicatat di buku-Nya.' ujar mas Fatih. `Semoga Allah> membalas amal shalih kak Nurul dengan sebaik-baiknya. Masyarakat Bangkalan> mencintai kak Nurul karena keikhlasannya membantu mereka ..' Mas Fatih> berhenti sejenak. Dirogohnya secarik kertas dari kantung tas pinggangnya.> `Ini ada surat dari mbak Ririn, perawat itu .' Nur membuka surat yang> diberikan mas Fatih, `..Salam hormat untuk keluarga Bu Nurul. Ia adalah> jiwa yang berbahagia .. ' Air mata Nur berhamburan. Ia kehilangan mawar> senja yang hampir dipetiknya di pekarangan cinta mereka.sang Pencipta> telah menyuntingnya di taman surga abadi. ... Mawar senja gugur kelopaknya> wangi tersisa di pagi bening Sesosok cinta menebar air surga kembali ke> bumi, menuju Dia yang abadi . Dalam duka, hati Nur penuh doa. Semoga> tempatmu terbaik di sisi-Nya, oh kak Nurul. Satu hal ia tahu pasti, beribu> kak Nurul di bumi ini, namun . hanya ada satu mas Fatih ... (selesai).>

selanjutnya...

Bismillahirahman nirahim
Iman,Tiket ke Alam Surga

Iman; Tiket ke Alam Surga
by:Taufik Munir

Iman secara bahasa berarti percaya. Namun para ulama membuat terminologi bahwa yang dimaksud iman adalah: berkeyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diaplikasikan dengan praktis. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan keimanan di sini adalah keimanan yang konsisten (tasdiqan jaziman) terhadap semua yang diwahyukan Allah, baik akidah, ibadah, akhlak dan semua hal yang 'maklum' dalam agama.
Ketika Rasulullah saw bertanya tentang hakekat iman, Jibril alahissalam menjawab: iman adalah kamu percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari Akhir, dan qada-qadar yang baik ataupun yang buruk.
Al-Quran lebih jauh memerinci apa yang wajib diimani. Allah swt berfirman: Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya" (QS. 02:85).
Untuk membuktikan kebenaran beriman atau tidak seseorang, maka pengucapan secara lisan itu harus dibarengi dengan keyakinan di dalam hatinya serta dinyatakan dengan arkan (rukun-rukun). Kalau ini terbukti pada pribadi seseorang maka orang tersebut layak disebut sebagai orang beriman (mu'min).
Al-Quran menafikan orang-orang yang menyatakan beriman di mulut saja sementara hatinya ingkar. (QS. 02:08). Al-Quran juga menyatakan tentang perilaku orang-orang Badui. Dalam al-Quran Allah swt berfirman: Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu. (QS. 49:14).
Benar bahwasanya sesuatu yang kasat mata dan pengucapan lewat lisan sudahlah cukup untuk meyakinkan manusia. Ini tentunya hanya berlaku di dunia, adapaun di Akherat tentu tidak semudah itu, maka pengucapan lisan wajib disertakan keyakinan yang mantap dalam hati disamping diaplikasikan dengan pelaksanaan ibadah dengan anggota badan (aljawarih). Ibadah itu termasuk ibadah mahdhoh (sholat, zakat, puasa, haji dsb) maupun ibadah ghair-mahdhoh (tolong menolong, berbuat baik terhadap sesama, memberi santunan, dll).
Iman yang benar kepada Allah swt berdampak positif pada kehidupan manusia dan kepada hidayahnya sendiri. Dengan kata lain, orang beriman adalah orang yang layak mendapatkan hidayah. Hal ini ditegaskan dalam al-Quran: "…dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk (hidayah) kepada hatinya". (QS. 64:11).
Orang-orang yang beriman kepada Allah sudah cukup membawa pemeluknya ke dalam Surga yang dijanjikan, kendatipun dirinya bergelimang dengan maksiat. "Tiadalah seorang hamba yang berkata Tidak ada tuhan selain Allah kemudian ia mati atas (keyakinannya) itu, melainkan ia masuk Surga", begitu sabda Rasulullah SAW. Kemudian sahabat, Abu Zar Algiffari, bertanya: "kalau ia berzina dan mencuri?" Jawab Rasulullah, "sekalipun ia berzina, sekalipun ia mencuri".
Tetapi ini bukan justifikasi atau pembenaran bagi mereka yang â€کdoyan’ berbuat maksiat untuk terus melakukan aksinya, melainkan agar mereka bersegera bertaubat kepada Allah swt dan tidak putus asa dari rahmat-Nya. Wallahu a'lam.

selanjutnya...

Wednesday, October 05, 2005

Bismillahirahman nirahim
Mudah Memaafkan,Semudah Meminta Maaf

Suatu hari raut wajah Rasululah tampak berseri-seri,beliau menampakkan senyumnya sampai kelihatan kilaugigi putihnya. Maka Umar bertanya ada apa gerangan."Kulihat ada dua orang dari ummatku yang mendatangiAllah 'Azza wa Jalla. Yang satu berkata, 'Ya Rabby,hukumlah orang ini yang telah mengambil hak danmenganiayaku di dunia.' Lalu Allah memerintahkankepada si zhalim tersebut agar mengembalikan haknya.'Ya Rabby,' kata si zhalim, 'aku tidak lagi memilikisimpanan perbuatan baik yang bisa menggantikanhaknya.' 'Dia sudah tidak memiliki sisa-sisa perbuatanbaik untuk menggantimu, lalu apa yang kau harapkandarinya?' kata Allah kepada satunya. 'Ya Rabby,pindahkan kepadanya dosa-dosaku. Biar dia yangmemikulnya,' katanya."Tiba-tiba air mata Rasulullah mengalir membasahipipinya karena mengenang hari-hari yang maha dahsyatitu.Beliau berkata, "Hari itu adalah hari-hari yang mahadahsyat, hari di mana setiap orang berusaha untukmelepaskan setiap beban dosa yang dipikulnya.""Kemudian Allah berkata kepada si teraniaya, 'WahaiFulan, angkat pandanganmu dan lihatlah surga-surgayang tersedia.''Ya Rabby, saya lihat negeri-negeri yang terbuat dariperak dan istana-istana dari emas yangterhias indah dengan mutiara-mutiara yang berkilauan.Apakah semua itu kau persiapkan untuk Nabi danRasul-Mu, parasiddiqin dan orang-orang yang syahid?''Tidak,' kata Allah. 'Semua itu Kusiapan bagi siapasaja yang sanggup membelinya.''Siapakah mereka ya Rabby?' 'Engkau juga mampumemilikinya.''Bagaimana caranya?''Dengan memaafkan saudaramu itu.''Kalau begitu, aku maafkan dia ya Rabby.''Ambillah tangan saudaramu itu dan masuklah kalian kedalam surga yang Kujanjikan.'"Kemudian Nabi mengakhiri kisah ini dengan pesansabdanya, "Bertaqwalah kamu kepada Allah dan berbuatbaiklah dalam hubungan antar sesama. Sungguh Allah swtakan mendamaikan antara orang-orang yang beriman kelakpada hari kiamat."Maafkan Sy bila sungguh banyak kesalahan yang telahkulakukan kepadamu..mari kita bersama-sama sambutRamadhan, bulan yang suci dan penuh berkah dengansaling memaafkan,sucikan hati, bersihkan jiwa. Sambut dan jalaniRamadhan dengan cerlang hati dan tenang jiwa. >>>>buah pena Taufik Munir

selanjutnya...

Sunday, October 02, 2005

Bismillahirahman nirahim
Cerita dari sekolah penghafal alquran

Saya tinggal di Iran dan punya usia anak empat tahun. Sejak tigabulan lalu, saya masukkan dia ke sekolah hafiz Quran untuk anak2.Setelah masuk., wah ternyata unik banget metodenya. (Siapa tau bisadijadikan masukan buat akhwat2 yg berkecimpung di bidang ini.)Anak-anak balita yang masuk ke sekolah ini (namanya Jamiatul Quran),tidak disuruh langsung ngapalin juz'amma, melainkan setiap kali datang, diperlihatkan gambar misalnya, gambar anak lagi cium tanganibunya, (di rumah, anak disuruh mewarnai gambar itu), lalu gurucerita ttg gambar itu (jadi anak harus baik.dll). Kemudian, si gurungajarin ayat "wabil waalidaini ihsaana/Al Isra:23" dengan menggunakan isyarat (kayak isyarat tuna rungu), misalnya, "walidaini", isyaratnya bikin kumis dan bikin kerudung di wajah(menggambarkan ibu dan ayah). Jadi, anak2 mengucapkan ayat itu sambil memperagakan makna ayat tersebut. Begitu seterusnya (satu pertemuan hanya satu atau dua ayat yg diajarkan). Hal ini dilakuk! an selama 4 sampai 5 bulan. Setelah itu, mereka belajar membaca, dan baru kemudian mulai menghapal juz 'amma.Suasana kelas juga semarak banget. Sejak anak masuk ke ruang kelas,sampai pulang, para guru mengobral pujian-pujian (sayang, cantik,manis, pintar.dll) dan pelukan atau ciuman. Tiap hari (sekolah inihanya 3 kali seminggu) selalu ada saja hadiah yang dibagikan untukanak-anak, mulai dari gambar tempel, pensil warna, mobil2an, dll.Habis baca doa, anak-anak diajak senam, baru mulai menghapal ayat.Itupun, sebelumnya guru mengajak ngobrol dan anak2 saling berebutmemberikan pendapatnya. (Sayang anak saya krn masalah bahasa,cenderung diam, tapi dia menikmati kelasnya). Setelah berhasilmenghapal satu ayat, anak-anak diajak melakukan berbagai permainan.Oya, para ibu juga duduk di kelas, bareng2 anak2nya. Kelas itudurasinya 90 menit .Hasilnya? Wah, bagus banget! Ketika melihat saya membuka keran airakan terlalu besar, anak saya akan nyeletuk, "Mama, itu israf(mubazir)!" (Soalnya, gurunya menerangkan makna surat Al A'raf :31"kuluu washrabuu walaatushrifuu/makanlah dan minumlah, dan janganisraf/berlebih2an). Waktu dia lihat TV ada polisi ngejar2 penjahat,dia nyeletuk "Innal hasanaat tushrifna sayyiaat/ Sesungguhnyakebaikan akan mengalahkan kejahatan" (Hud:114). Teman saya mengeluh(dengan nada bangga) bahwa tiap kali dia ngobrol dgn temannya ttgorang lain, anaknya akan nyeletuk "Mama, ghibah ya?" (soalnya, diasudah belajar ayat "laa yaghtab ba'dhukum ba'dhaa"/Mujadalah:12).Anak saya (dan anak2 lain, sesuai penuturan ibu2 mereka), ketikasendirian, suka sekali mengulang2 ayat2 itu tanpa perlu disuruh.Ayat2 itu seolah-olah menjadi bagian dari diri mereka. Mereka samasekali tidak disuruh pakai kerudung. Tapi, setelah diajarkan ayat ttg jilbab (An-Nur:31)! , mereka langsung minta sama ibunya untukdipakaikan jilbab. Anak saya, ketika ingkar janji (misalnya, janjinggak main lama2, trus ternyata mainnya lama), saya ingatkan ayat"limaa taquuluu maa laa taf'alun" (As-Shaf:2).dia langsung bilang"Nanti nggak gitu lagi Ma.!" Akibatnya, jika saya mengatakan sesuatudan tidak saya tepati, ayat itu pula yang keluar dari mulutnya!Setelah tanya2 ke pihak sekolah, baru saya tahu bahwa metode sepertiini, tujuannya adalah untuk menimbulkan kecintaan anak2 kepada AlQuran. Anak2balita itu di masa depan akan mmpunyai kenangan indah ttg Al Quran. Saya pikir2 benar juga. Saya ingat, dulu waktu kecil pergi ke TPA (Taman Pendidkan Al Quran) di Indonesia, rasanyamaless..banget (Kalo nggak dipaksa ortu, nggak jalan deh). Bagi saya, TPA identik dengan beban berat, PR yaang banyak, hapalan bejibun, guru galak, dsb. Pernah saya dengar, di sekolah Kristen anak2 diberi hadiah dan dikatakan kepada mereka bahwa itu dari Yesus. Nah, kenapa kita kaum muslim yang meyakini bahwa agama kitalah yang paling benar,tidak meniru cara ini agar anak2 merasa cinta kepada Allah dan Quran? Bagaimanapun, dunia anak2 adalah dunia materi. Mereka baru bisa menyerap hal2 yang nyata, seperti hadiah (dan belum paham, pahala itu apa). Para orangtua teman sekelas anak saya juga pada cerita bahwa anak2nya malah nangis kalau nggak diajak ke ! sekolah. Malah, buat anak saya, ancaman tidak diantar ke sekolah adalah ancaman paling ampuh, kalau dia nakal (dia akan langsung nangis, hehehe...mamanyanakal ya?).Metode pengajaran ayat Quran dengan menggunakan isyarat inidiciptakan oleh seorang ulama bernama Sayyid Thabathabai. Anak beliau yang pertama pada usia 5 tahun di bawah bimbingan beliau sendiri, sudah hapal seluruh juz Al Quran, berikut maknanya, hapal topik2nya (misalnya, ditanyakan, coba sebutkan ayat2 mana saja yg berbicara ttg akhlak kepada orangtua, dia akan menyebut, ayat ini..ini..ini..), dan mampu bercakap-cakap dengan bahasa Al Quran (misalnya ditanya; makanan favoritmu apa, dia akan menjawab "Kuluu mimma fil ardhi halaalan thayyibaa" (Al Baqarah:168). Anak kedua juga memiliki kemampuan sama, tapi sedikit lebih lambat, mungkin usia 6 atau 7 tahun. Keberhasilan anak2 Sayyid Thabathabi itu benar-benar fenomental ( bahkan anak pertamanya diberi gelar Doktor Honoris Causa di bidang Ulumul Quran oleh sebuah universitas di Inggris ), sehingga sejak itu, gerakan menghapal Quran untuk anak-anak kecil benar2 digalakkan di Iran. Setiap anak penghapal Quran dihadiah pergi haji bersama orang-tuanya oleh negara dan setiap tahunnya ratusan anak kecil di bawah usia 10 tahun berhasil menghapal Al Quran (jumlah ini lebih banyak kalau dihitung juga dengan anak lulusan dari sekolah2 lain ). Salah satu tujuan Iran dalam hal ini ( kata salah seorang guru ) adalah untuk menepis isu-isu dari musuh-musuh Islam yang ingin memecah-belah umat muslim, yang menyatakan bahwa Quran-nya orang Iran itu beda/ lain daripada yg lain.Saya pernah diskusi dgn teman saya dosen ITB, dia mengatakan bahwametode seperti itu merangsang kecerdasan anak karena secara bersamaan anak akan melihat gambar, mendengar suara, melakukan gerakan-gerakan yang selaras dengan ucapan verbal, dll. Sebaliknya, menghapal secara membabi-buta, malah akan membuntukan otak anak. Selain itu, menurut guru di Jamiatul Quran ini, pengalaman menunjukkan bahwa anak-anak yang menghapal Quran dengan melalui proses isyarat ini (jadi mulai sejak balita sudah masuk ke sekolah itu) lebih berhasil dibandingkan anak-anak yang masuk ke sana ketika usia SD. Selain itu, menghapal Al Quran lengkap dengan pemahaman atas artinya jauh lebih bagus dan awet (nggak cepat lupa) bila dibandingkan dengan hapal cangkem (mulut).

selanjutnya...

Supported by : cenary.com