AINA QALBYNA BLOG
Allah memberikan kehidupan kepada kita sebagai makhluq sempurna,punya akal....dan kehidupan yang indah
....jalani dengan ikhlas dan siap menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT....amin
Perjalanan panjang hidup seorang anak manusia sulit untuk di tebak oleh yang namanya manusia itu sendiri,
umur,rezeki,pertemuan,juga maut.
Semua ada yang mengatur,tiap sedetik desah nafas yang kita hirup ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
------------------------------
IslamDotNet | Links | Teman-teman | Siapakah aku?

Saturday, November 18, 2006

Bismillahirahman nirahim
SANG HATI YANG TERBOLAK BALIK

Dalam setiap diri manusia ada segumpal daging yang bernama hati.Hati yang senantiasa terlindung dari hal2 yang diluar mata manusia karena kita tidak pernah tau apa yang ada dalam hati,baikkah atau burukkah ?
Hati atau Qalb dalam bahasa Arab, berasal dari kata ‘qalaba-yaqlibu-qalb’ yang berarti : berputar, naik turun keatas dan kebawah,kedalam dan keluar,muka dan belakang dll. . Beberapa arti kata ‘qalaba’ yang merupakan akar kata dari ‘qalb’ dalam arti diatas dapat membantu kita untuk memahami karakteristik hati.
Bahasa Indonesia menyebut ‘qalb’ dengan istilah Qalbu dan menterjemahkan kata ‘qalaba’ dengan kata : ‘membolak-balik’. Terjemahan yang sederhana memang, tapi setidak-tidaknya bisa memberi sedikit gambaran tentang mahkluk yang kita sebut ‘hati’. Hati memang penuh misteri; ia adalah lautan yang tak bertepi, kata sebagian orang. Ia terbolak dan terbalik, ia tidak ‘tetap’ sebagai mana asal kata dari kata qalbu yang dikutip di atas. “Hati berada di jari-jari Allah” demikian sabda Rasulullah SAW. Pada hadist lain Rasul SAW bersabda :”Iman itu di sini, sambil beliau menunjuk ke dadanya ( baca : hati ). Karena sifatnya yang terbolak balik ini, Rasul dalam doa beliau memanggil Allah dengan sebutan “ Ya Zat Yang Maha Membolak-balik hati. Allah yang Maha Tau dari apa yang di inginkan sang hati.Karena Maha suci Allah yang senantiasa membolak balikkan hati.Hati yang laksana bulu di antara hembusan angin akan terus berbolak balik,kecuali jika Allah menguatkannya.
Allah memberikan kepada umat manusia akal untuk berpikir dan menuangkan semau ide2 dan keadaan kita saat ini dalam bentuk apapun,apakah sebuah tulisan atau gambaran yang dapat mengambarakan suasana sang hati,kesedihan dan kegembiraan,terkadang sebuah tulisan atau sebua gambaran kesedihan akan memuat pembaca ikit larut begitu juga suasana kegembiraan dan itu karena sang hati ikut larut dalam gambaran2 tesrsebut.
Tapi percayalah dibalik semua itu ada manfaat atau hikmah tersendiri yang dapat kita ambil seperti dalam firman Allah dalam surat An_nahl ayat 127-128) yang artinya : “Bersabaralah ( hai Muhammad)!Dan tidaklah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap(kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dad terhadap apa yang mereka tipu dayakan.Sesungguhnya Allah bersama orang2 yang bertakwa dan orang2 yang berbuat kebaikkan”.
Kalaulah Nabi Shallallahu Alaihi wa salam diingatkan dan di perintah kan untuk bresabar dan diberikan penjelasan tentahgt cara nya dan tidak ada yang dapat menolong kecuali Allah Azza wa Jalla,berarti beliau terkadnag tertimpa sseuatu yang tidak beliau sukai.Sebab kesabaran itu adalah menahan diri saat menghadapi sesuatu yang tidak kita sukai.Kesedihan hati juag pernah menimpa rasulullah hingga Allah menyuruh beliau bersabar,kesempitan juga menimpa beliau hingga Allah terus menyuruh beliau bersabar apalagi kita umatnya yang senantiasa selalu bersedih dan merasa gundah. Hati adalah ‘misteri’ dan ia adalah sepenuhnya dalam kekuasaan Allah. Berjalanlah engkau menuju ‘Pemilik Hati’ bila engkau ingin ‘hatimu bersih (qalbun salim)’.
Dalam berjalan menuju Allah- Zat Pemilik Hati, Syekh Sa’id bin Muhammad Daib Hawwa yang lebih populer dengan panggilan Syekh Sa’id Hawwa ( 1935-1989 ) memformulasikan dua pendekatan kepada kita.
Yang jelas hati manusia ini ada yang membolak balikkan,kadangs edih kadang susah,Tapi terakdnag kesedihan juga mangandung manfaat yang tidak bisa dihitung oleh kita sebagai seorang hamba.Para nabi juga bersedih dan sudah menjadi tabiat manusia ada sedih ada bahagia tetapi kadarnya berbeda antara kita dan para rasul.dan kita bercermin kepada para rasul bagaimana saat mereke bersedih,hati tetap tenang karena Allah bersama kita dan kita yakin hati ini akan damai karena ada Dzat yang membolakbalikkannya seperti doa Rasululullah “ Beliau SAW sering sekali berdoa dengan doa berikut :
Ya Muqallibu qulub tsabbit qalbi ‘alaa diinik. Ya Muqallibu qulub tsabbit qalbi ‘alaa thaa-‘athik.
Ya Zat Yang Maha Membolak Balik Hati, kokohkan hati saya ini dalam agamamu. Ya Zat Yang Maha Membolak Balik Hati, kokohkan hati saya ini dalam rangka taat kepadamu”.
Itu doa rasul agar ditetepkan hati dalam ketaatan dan kekokohan hati.Kita sebagai umat rasul terkadang sedikit saja di uji sudah berburuk sangka kepada sang Khaliq,dan ini suatu hal yang terkadang menimpa para mukmin dan mukminat seperti dikatakan dalam surat Al ahzab ayat 10-11
“Yaitu ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (mu) dan h atimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. Di situlah diuji orang-orang mukmin dan diguncangkan (hatinya) dengan guncangan yang sangat.”
Dari ayat ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kita sebagai mukmin juga bisa tertimpa prasangka dan kecemasan jiwa semua ini karena hati karena sang hati ada yang membolakbalikkan nya.
Kecemasan,kesedihan juga merupakan penyakit hati yang terkadang tanpa kita sadari dating nya sehingga membuat kita terombang ambing dengan sang hati.dalam satu riwayat ada ucapan rasulullah yang intinya ::Tidaklah seorang mukmin diberi penyakit dan rasa sakit duka cita dan kesedihan,gangguan dan kesusahan sampai duri yang menusuknya Kecuali Allah menghapuskan dosa-dosanya (dengan itu semua) “( Muttafaqun Alaih)”.
Sang hati yang terbolakbalik karena ada yang membolakbalikkannya,tulisan ini mencoba untuk menulisan bahaa kedukaan dan kesenangan adalah hal yang bisa pada manusia karena itu bersumber dari hati dan setiap manusia yang berakal akan merasakan hal ini termasuk para rasul dan nabi Allah.Kita tentu tau bagaimana berdukanya nabi Ya’cun As ketika anaknya Yusuf di katakan jatuh kesumur,juga nabi Yunus saat tertawan dalam perut ikan,dan nabi Ibrahim yang dibakar juga nabi Allah Muhammad saw,orang terpelih.saat menjelang kematian nya kedukaan menyelebunginya,padahal beliau makhluk terbaik yang paling dicintai Allah.Beliau menderita sakit sebagaimana kita sakit.Pada saat itu Fatimah putri rasul merasakan betapa hatinya sedih melihat kedukaan sang ayah dan berkata “betapa dukanya ayahku “ dan saat itu rasul mejawab “setelah hari ini ayahmu tidak akan ditimpa lagi kedukaan”.
Kesimpulan dari apa yang dimaksud dari tulisan ini adalah bahwa kedukaan dan kegembiraan berpusat dari hati yang terbolak balik karena ada yang membolak balikkanya.Dan ambil manfaat dari kesedihan itu,dan semua kedukaan dan kegembiran datang dari Allah dan kita dapat mengambil contoh dari pada nabi Allah saat mereka dalam keadaan berduka semua diserahkan kempali kepada Allah Dzat yang Maha Tinggi.
Ya Allah yang telah menjadikan pada nabi dan rasul sebagai suri tauladan bagi kami dalam berbagai keadaan agar kami bisa melalui masa 2 kedukaan dengan lapang hati juga masa2 suka dengan rasa syukur.
Ya Allah kepunyaanMu lah segala pujian ,kami tidak dapat lagi menghitung pujian2 terhadapMu seperti yang Engkau ucapkan.Ya Allah jadikanlah semua itu sebagai tanda kecintaan pada Mu,dan janganlah menjadikan sebagai penundaan siksa untuk kami.
Berapa banyak maanfaat yang diperoleh dalam waktu singkat ini meskipun begitu banyak guncangan yang terjadi,entah berapa banyak hati ini memohon,dan berapa raka’at shalat yang telah kami kerjakan,dan berapa banyak doa yang kami panjatkan dan kami yakin itu belum cukup hingga Allah menjadikannya dalam kebaikkan yang diterima disisiNya.
Berapa banyak ayat yang direnungkan,ternyata dapat ditemukan yang tidak pernah kita temui sebelumnya,kita memohon kepada Allah agar kita tidak kehilangan,dan senatiasa kita berharap dalam sepanjang waktu mendapat rahmatNya yang luasa serta balasan kebaikkan didunia dan akhirat yang tidak dapat kita jangkau.karena semua yang ada ini adalah milik Dia.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang baca.

Dikutip dari buku
Risalah ila Ahibbah>> penulis DR Yasir Burhami

selanjutnya...

Supported by : cenary.com