AINA QALBYNA BLOG
Allah memberikan kehidupan kepada kita sebagai makhluq sempurna,punya akal....dan kehidupan yang indah
....jalani dengan ikhlas dan siap menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT....amin
Perjalanan panjang hidup seorang anak manusia sulit untuk di tebak oleh yang namanya manusia itu sendiri,
umur,rezeki,pertemuan,juga maut.
Semua ada yang mengatur,tiap sedetik desah nafas yang kita hirup ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
------------------------------
IslamDotNet | Links | Teman-teman | Siapakah aku?

Tuesday, October 02, 2007

Bismillahirahman nirahim
SULITNYA KESURGA

Apabila hari Jum’at, malaikat akan berhenti dipintu masjid untuk menulis orang yang datang paling awal dan yang paling akhir. Perumpamaan orang yang datang pagi-pagi sekali pada hari Jum’at adalah seperti orang yang berkorban dengan seekor unta, kemudian seperti orang yang berkorban dengan seekor sapi, kemudian seekor kambing, kemudian seekor ayam, kemudian sebutir telur. Jika imam telah naik mimbar para malaikat akan menutup buku catatan mereka untuk mendengarkan khutbah ( Bukhari, Muslim )

Dari kejauhan terdengar kutbah Jum’at telah dimulai. “Aduh…hilang daftar hadir Jum’at kali ini .“ kata hatiku. Langkah ku percepat untuk mengejar shalat tahyatul masjid. Namun begitu pintu masjid ku buka, didalam telah penuh. Jangankan untuk shalat sunnat, untuk duduk juga terlalu sempit. Aku duduk di balik pintu dengan menekuk kedua lututku sambil mendengar khutbah dan menghitung orang yang terus memaksa masuk menuju ke shaf yang depan. Mungkin mereka tetap berpedoman akan sabda Rasulullah saw : “ Sesungguhnya seseorang terus menjauh dari khatib dia akan diakhirkan masuk ke dalam surga.”




Biarlah aku mendapat giliran yang terakhir untuk kali ini. Ku akui hari ini aku lalai akan waktu, tak kusadari bahwa disetiap bulan Ramadhan mesjid lebih cepat penuh, sehingga terpaksa aku duduk seperti ini, di shaf terakhir disamping pintu yang bahuku terus dihempas daun pintu dikala orang-orang masuk. “ Kenapa kamu tidak ke shaf depan dengan sedikit melangkahi orang-orang yang duduk ?” hatiku berbisik. “ Oh..tidak tidak. “ bisik hatiku lagi. Aku teringat sebuah hadist : Dari Abdullah ibnu Busr bahwa seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah saw pada hari Jum’at melangkahi pundak orang-orang, padahal pada waktu itu Nabi saw sedang menyampaikan khutbah. Lantas dia bersabda: “Duduklah ! Sungguh kamu telah menyakiti orang lain dan padahal kamu datang terlambat.” ( Al Nasaa’i, Abu Dawud, Al Hakim, Ibnu Hibban, Al Baihaqi, Ibnu Khuzaimah )

Semua berdiri pada saat iqamah dilantunkan mu’azzin, pintu berderit-derit ditolak oleh orang-orang yang berusaha untuk masuk kedalam. Imam sudah mulai membaca surah Al Fatihah, sedangkan aku belum mendapatkan posisi untuk masuk dalam shaf, bisa saja kupaksakan tubuh ini masuk dengan menggeser anak-anak yang masih sikut-sikutan didalam shaf, tapi aku tak mau menzhalimi mereka. Akhirnya aku keluar dan diikuti oleh beberapa anak-anak, shalat di halaman mesjid, disebelah toilet. Ahhh…ternyata surga itu sulit, terutama di bulan Ramadhan.


Doha, Ramadhan 1428 H

Musafir Fana.








selanjutnya...

Supported by : cenary.com