AINA QALBYNA BLOG
Allah memberikan kehidupan kepada kita sebagai makhluq sempurna,punya akal....dan kehidupan yang indah
....jalani dengan ikhlas dan siap menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT....amin
Perjalanan panjang hidup seorang anak manusia sulit untuk di tebak oleh yang namanya manusia itu sendiri,
umur,rezeki,pertemuan,juga maut.
Semua ada yang mengatur,tiap sedetik desah nafas yang kita hirup ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
------------------------------
IslamDotNet | Links | Teman-teman | Siapakah aku?

Friday, December 07, 2007

Bismillahirahman nirahim
RINDU DAN CINTA

Kalau dilihat dari judul tulisan ini,kita akan berpikir bahwa rindu dan cinta adalah satu perasaan dari seorang lelaki,terhadap wanita dan begitu sebaliknya. Adanya rasa cinta tidak akan terlepas dari rasa rindu.Dan ada nya kerinduan karena ada satu kecintaan yang luar biasa kepada sesuatu.Dan apakah sesuatu itu berupa wujud yang nyata atau abstark.
Karena untuk mengartikan arti dari pada cinta dan rindu secara bahasa bukanlah satu hal yang mudah,sebab rindu dan cinta adalah masalah perasaan,sebab cinta dan rindu adalah satu perasaan akan keinginan untuk bertermu dan berbicara dengan objek yang menjadikan kita mempunyai rasa cinta dan rindu . Cinta dan rindu yang datangnya bersamaan mempunyai satu makna yang dalam,indah dan agung,dan tidak ada kata2 yang dapat melukiskan keagungannya.Hakikat kedua kata ajaib ini tidak dapat di temukan begitu saja selain dengan segenap kesungguhan pengamatan dan penjiwaan ,cinta dan rindu satu perasaan yang tidak ada larangan dalam agama dan tidak juga dalam syariat Islam. Kedua perasaaan ini adalah masalah hati,dan hati ini adalah urusan sang khaliq
Apa yang ingin disampaikan dalam tulisan ini,tidak akan mencapai maksud dan tujuan dari apa yang ingin disampaikan sebelum kita mengenal hakikat ,syarat dan penyebab kedua perasaan itu. Sebab rindu dan cinta disini bukanlah kerinduan dan kecintaan sesama cucu adam tapi ialah kerinduan dan rasa cinta kepada sang Khaliq.
Yang ingin di bahas dalam tulisan ini adalah bagaiman kerinduan dan kecintaan hamba kepada Allah swt,apakah cinta dan rindu itu melebih cinta dan rindu kepada sesama manusia atau dunia? Atau cinta dan rindu kepada Allah melebihi cinta kepada yang lain.





Sudah selayaknya sebagai seorang yang terlahir sebagai seorang muslim yang mukmin hingga sampai dewasa meyadari bagaimana hubungan yang layak dengan Allah swt,dimana Rabb dan ilahnya dan kita sebagai manusia biasa sebelum memulai berkomunikasi dan meluahkan rasa rindu dah cinta kepada Allah hendaknya lebih dahulu mengenal Allah swt,tidak untuk mengenal zat atau wujudNya tapi mengenal,ilmu-ilmu Allah,dan kekuasaan Allah yang Maha luas maka akan timbul rasa kagum dan takut serta rasa ingin berjumpa,ibarat seorang cucu adam yang jatuh cinta kepada lawan jenis nya,sebelumnya tentu saling kenal dan saling tahu sifat 2nya lalu akan datang rasa kagum dan rasa cinta di iringi dengan kerinduan untuk bertemu.Ada beberapa hal yang dapat membuat manusia mempunyai rasa cinta dan kerinduan yang berlebihan kepada Allah sebagai Rabbnya dan hal2 tersebut yang di maksud antara lain ialah,dimana kita mengenal Allah dengan sebenar2nya pengenalan bukan hanya sekedar tau Allah itu karena adanya alam ini,tapi dengan pengenalan yang benar dan yakin maka rasa cinta (mahabbah) itu akan lahir dengan sendirinya melebih rasa cinta kepada apapun dan benda apapun.
Rasa cinta ini akan membuahkan kerinduan yang dalam untuk ingin segera berjumpa dengan Allah laksana kekasih pujaan.Dan jiwa serta hidup kita akan menjadi dinamis serta semangat dalam malakukan segala hal semua di niatkan karena Allah semata.Kalau di lihat dari Al_Quran sendiri dalam surat Ash-Shaaf ayat 10 dan 11 yang isi nya Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?(10) yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.(11) Dalam ayat ini seolah di gambarkan bahwa hubungan Allah dengan umat nya seperti hubungan jual beli,ataupun pertaruhan ,dimana di pertaruhkan jiwa dan raga seorang hamba atau di perjualbelikan dijalan Allah seperti jihad atau amalan2 sholeh lainnya dan buahnya hanya karena keinginan dan kerinduan serta kecintaan kepada Allah maka sanggup mempertaruhkan harta dan jiwa nya semua karena Allah dan untuk jalan Allah.Hamba2 yang seperti ini rindu dan cintanya kepada Allah,akan melebihi diri dan harta nya tiada hal lain yang di ingat selain kerinduan kepada Allah semata.Hubungan manusia dengan Allah juga terkadang merupakan suatu ikatan kerja antara majikan dengan budaknya,dimana sebagai budak mempunyai kewajib2an yang harus di taati dan dilakukan sesuai aturan yang di berikan dari majikannya,dimana kita sebagai manusia mukmin selayaknya melakukan ikatan kerja dengan amal2 sholeh baik dari segi umum maupun khusus.
Telah disampaikan di atas,bahwa adanya rasa rindu dan cinta itu hadir karena kita sudah mengenal objek yang menjadi penyebab kedua perasaan itu berkecamuk dan bergejelok didalam hati,dan dapat merasakan nikmat yang ada dengan adanya kedua perasaan itu.Kita mengenal Allah itu dengan melihat ada nya alam semesta dan isinya dan kita dapat merasakan nikmatnya dengan hidup kita,rezeki kita dan apa2 yang ada disekeliling kita yang dapat kita nikmati dengan panca indera kita.
Seluruh panca indera yang ada di diri kita mempunyai tugas khusus dalam menimbulkan perasaan rindu dan cinta itu bersamaan,mata,dengan melihat sekeliling kita yang indah dan megah membuatkita ingin berjumpa dengan Allah,telinga dapat mendengar kalimat2 Allah dibacakan dan suara azan berkumandang membuat suasana hati kita senang dan damai, hidung dapat mencium bau2 yang harum yang kita halal menciumnya semisal harum bunga2,lidah merasakan nikmatnya makanan dan bibir bisa mengeluarkan kata2 yang lemah lembut.
Semua itu kalau kita yakini dan kita sadari dengan suatu rasa syukur yang tiada habis2nya maka akan terus rindu dan cinta itu bertambah semakin hari semakin bertambah dengan semakin dekatnya kita Allah dengan amalan2 sholat dan amalan lain,seolah hijab itu terbuka.
Dapat di garis bawahi bahwa rindu dan cinta datangnya beriringan,dan tidak dapat di artikan begitu saja kecuali sebagai satu kecendrungan atau kesenangan terhadap sesuatu yang di ketahui dan dapat memberi kenikmatan,dalam tulisan ini yang di maksud adalah Allah,kita tahu Allah itu ada dan kita senang dengan perintah2 nya dan menikmati seluruh nikmat yang di turunkan.
Untuk itu dapatlah dikatakan hanya orang2 yang tidak mau pindah dari tingkat kebinatangan nya yang menolak keberadaan rindu dan cinta kepada Allah,sebab mereka tidak mau melampaui batas panca indranya.
Satu hal lagi yang perlu di pahami disamping panca indera yang bisa membuahakan rindu dan cinta tak kalah pentingnya adalah hati.Indera yang lima dimiliki baik oleh manusia maupun binatang.Dan apabila rindu dan cinta itu hanya sebatas panca indera maka akan timbul satu pertanyaan mungkinkan Allah swt dicintai ? sementara Allah tidak dapat di kenal lewat panca indera dan tidak juga dalam satu khayalan laksana seorang jejaka melihat kekasihnya lewat panca indera dan berkhayal di kala malam tiba.Karena manusia sebagai makluk yang sempurna di banding makhluk Allah lainnya dimana manusia di beri akal dan hati,maka mengenal Allah dengan akal dan hati jadi bukan sebatas panca indera.
Pandangan mata batin jauh lebih kuat dari mata lahir.Karena hati mempunyai kemampuan mengetahui jauh yang lebih besar dibandingkan mata yang ada.Keindahan bathin diperoleh dengan kekuatan akal yang jauh lebih mengesankan dibandingkan keindahan gambar atau lukisan yang di lihat oleh panca indera.Oleh karena itu nikmat yang di rasakan oleh hati inilah yang dapat menimbulkan rindu dan cinta yang kuat atas keagungan yang Maha Agung yang tidak mampu di capai oleh panca indera,dan kenikmatan hati ini jauh lebih memuncak dan cendrung naluri akal sehat kepada yang demikian itu lebih kuat.
Rindu dan cinta kepada Allah ini tidak meminta pamrih tapi kepasrahan diri kepada sang khaliq sebagai penguasa dari rindu dan cinta yang kita miliki itu,dari Allah perasaan itu datang dan sepantasnyalah kita lebih kan perasaan itu kepada Allah.
Allah mempunyai wujud yang tidak kita lihat tapi bisa kita rasakan,adanya alam karena adanya Allah dan rindu dan cinta itu datang karena ada wujud yang kita cintai dan kita rindui,dan kita mecintai dan merindui wujud itu bukan karena ada hal lain.
Sebagaimana kita sebagai hamba mecintai Allah dan Allah juga mencintai kita karena dalam firmanya surat al ma’idah ayat 54 yang isinya : Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu`min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
Tidak ada salahnya sebagai hamba Allah cobalah menanamkan rasa cinta dan kerinduan kepada Allah sebab Allah juga mencintai kita sebagai hamba Nya.Dan banyak ayat2 dalam alquran yang menunjukkan dan menceritakan bagaimana ganjaran bagi orang yang mecintai dan merindui Allah lebih dari dirinya dan hartanya,dalam hadist nabi di sampaikan :Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah swt memberikan dunia kepada orang yang Dia cintai dan orang yang tidak Dia cintai,namun Dia tidak memberikan keimanan kecuali kepada orang yang dicintai. (riwayat al hakim)
Dan dalam alquran juag di jelaskan :” Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al_imran 31)
Sesungguhnyalah pada tiap2 diri orang mukmin sudah yang namanya rasa rindu dan cinta itu,tetapi rasa ini mungkin kadarnya tidaklah berlebihan,makanya marilah sama2 kita mencoba untuk ,lebih mengenal Allah hingga kita dapat mempunya rasa cinta dan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan Allah hingga serasa tanpa hijab lagi,dan hal ini insyaAllah bsia terjadi jika amalan2 yang kita lakukan lebih di tingkatkan.
Ya Alllah jadikanlah aku orang yang mencintaiMu dan aku mecintai orang yang juga mencintai Mu,dan segala sesuatu yang dapat mendekatkan cintaku kepada Mu,dan jadikanlah cintaku kepadaMu melebih air sejuk sekalipun.
___ aiqlb _____

Sumber ; Al mahabbah wa-al Syaq wa-l Uns wa al Ridha >> Imam Ghazali
Al-quran terjemahan
Berbagai sumber lain




7 Comments:

Blogger harimoue said...

Assalamu'alaikum,..salam kenal.
Alhamdulillah,tulisannya bagus.Cuman satu yg sy mo tanyakan,bole khan?Surat Al-Maidah:54("...Itulah karunia Allah yg diberikanNya kepada siapa yg Dia kehendaki...")
Cinta dan rindu merupakan karuniaNya,lalu apa yg bs qt perbuat.Mohon saran 'n masukannya.Karna seperti misal qt menyukai seseorang.Itu khan sesuatu yg terjadi dgn sendirinya,tidak memandang cantik, jelek, kaya ato miskin dll.Makasi

14/1/08 15:03  
Blogger Aina Al Qalby said...

Waalaikumsalam,.. kenal kembali,..cintailah seseorang itu karena Allah dan karenaseseorang itu juga mencintai Allah gitu aja kali ya

23/1/08 23:11  
Anonymous Anonymous said...

Bismillahhirrahmaanirrahim

CINTA(Bahagian 1)

Terima kasih Tuhan, dengan rahmat dan nikmat-Mu, Engkau buka di hadapan kami ilmu itu penting. Ilmu akan membuatkan seseorang itu akan mendapat hidayah. Sesuai dengan apa yang diberitahu dalam Quran, bacalah dengan nama Tuhan. Dalam erti kata lain Tuhan berkata hendaklah kamu berilmu dengan Tuhan engkau. Tuhan suruh kita membaca ertinya Tuhan suruh kita berilmu. Berilmu di sini atas nama Tuhan. Berilmu kerana Tuhan. Orang berilmu kerana Tuhan, dapat iman dapat ilmu. Orang yang dapat iman dan ilmu Tuhan ceritakan dalam Quran juga yang maknanya, "Tuhan angkatkan orang yang beriman dan orang yang diberi ilmu dengan beberapa darjat."

Di sini kita faham kalau beriman sahaja tanpa ilmu, darjat tidak ada. Mungkin Tuhan terima tapi berilmu sahaja tanpa iman tertolak, tapi Tuhan bagi darjat bila beriman dan berilmu. Kalau berilmu sahaja tanpa iman tertolak, kalau beriman sahaja tanpa ilmu mungkin Tuhan terima tapi tidak ada darjat, yang ada darjat ada iman, ada ilmu. Sebab itu sabda Rasulullah yang bermaksud, kalau Allah nak jadikan seorang itu baik, diberi faham tentang ilmu. Jadi kalau kita nak dapat darjat mesti dengan iman dan ilmu, kalau iman sahaja tidak boleh, ilmu sahaja lagi tidak boleh. Iman dan ilmu adalah 2 perkara yang kuat menguatkan. Rasulullah saw bersabda kalau orang itu nak ditinggikan darjat akan diberi faham tentang ilmu. Moga-moga kita jadi orang beriman dan berilmu supaya kita dapat darjat di sisi Allah.

Selawat dan salam kepada junjungan besar Rasulullah SAW kerana dialah kita dapat rahmat dan nikmat ini. Marilah kita bersyukur banyak-banyak pada Tuhan, dan marilah kita selawat pada Rasulullah supaya kita dapat syafaat di Akhirat nanti. Kita faham tentang ilmu, kita diberikan iman dan ilmu supaya kita gabungkan iman dan ilmu supaya kita dapat darjat di sisi Tuhan.

Cinta ini merupakan satu ilmu. Kalau kita faham ilmu tentang cinta, boleh meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT. Cinta ini satu sifat yang baik, yang positif. Tuhan cinta, Rasul cinta, manusia semua cinta.

Seperti kita maklum, Rasul-rasul itu semua dicintai oleh Tuhan. Oleh kerana cintanya Tuhan kepada Rasul-rasul, sebab itu Tuhan bagi bermacam-macam gelaran kepada mereka. Tuhan bagi gelaran kepada mereka kerana Tuhan cinta kepada mereka. Ada yang diberi gelaran khalilullah, kalimullah, sirullah, tetapi Nabi Muhammad diberi gelaran habibullah. Gelaran-gelaran itu semuanya itu menunjukkan Tuhan kasih kepada Rasul-rasul. Kalau tidak, tidak diberi gelaran.

Tapi pelik Nabi Muhammad betul-betul istimewa iaitu disebut habibullah. Kekasih Tuhan. Jadi kekasih Tuhan yang digelarkan kepada Rasulullah agung dan istimewa. Dari Tuhan yang Maha Agung kepada Rasul yang agung. Di sini kita lihat Nabi Muhammad seorang Rasul yang paling istimewa hingga dia dapat gelaran habibullah. Oleh kerana Allah itu Kekasih Agung, maka gelaran itu diberi kepada kekasih yang paling agung.

Kasih ini salah satu sifat Tuhan yang ujud pada azali lagi. Oleh kerana Tuhan itu bersifat kasih maka Tuhan cinta kepada hambanya yang berkasih sayang. Cuma perlu diingatkan walaupun Tuhan itu pengasih disuruh juga hamba-Nya pengasih, tapi kasih hamba dan kasih Tuhan tidak sama, walaupun istilah dan perkataan sama tapi hakikatnya tidak sama. Kalau manusia ini satu sama lain kasih ada bermacam-macam cara. Ada yang kasih fitrah. Macam anak kasih kepada ibu ayah. Ada yang kasih nafsu seperti kasih suami isteri. Ianya kasih juga tapi ada bercampur nafsu. Kasih ibu bapa kepada anaknya itu boleh dikatakan kasih fitrah. Ada kasih bersebab. Seperti ada orang buat baik pada kita, kita kasih pada dia, itu bukan kasih nafsu dan fitrah tapi kasih bersebab. Tapi kasih Tuhan bukan kasih bersebab, bukan kasih fitrah dan bukan kasih nafsu. Kalau kita cintakan Tuhan macam makhluk, syirik jadinya walaupun perkataan sama tapi hakikatnya tidak sama.

Makhluk pun kasih sesama antara satu sama lain pun berbeza-beza. Dia ditentukan oleh rasa. Macam seorang yang berkata saya sayang isteri mesti ada campur nafsu. Kalau dia kata saya kasih dengan anak saya bercampur nafsu akan jadi haruan makan anak. Kalau seorang itu berkata dia kasih pada anaknya dia ada rasa yang khusus, tidak seperti seorang yang kata dia kasih dengan isteri. Kalau dia kasih dengan anak perempuan macam dia kasih dengan isteri, bahaya jadinya. Lama kelamaan akan jadi haruan makan anak. Begitu juga kalau seorang kasih dengan isteri macam dia kasih dengan anaknya tidak salah tapi bahaya nanti dia tidak ada kemahuan dengan isteri, bila dekat dengan isteri dia teringat anak, begitulah kalau seorang itu dia kasih isteri macam kasih emaknya nanti dia tidak boleh bergaul dengan isteri. Walaupun istilahnya kasih, tapi tidak sama, itu kasih sesama manusia. Betapa dengan Tuhan, Tuhan kasih kepada makhluk-Nya. Ada Hadis Qudsi menyebut, aku kasih kepada hamba-Ku lebih dari kasih ibu dan ayah pada anaknya. Jangan pula kita bayangkan Tuhan itu kasih fitrah. Tak sedar syirik masuk di situ. Jangan katakan Tuhan itu kasih dari rasa. Kalau kita kata Tuhan itu kasih dari rasa, kita tuduh Tuhan ada hati. Maha Suci Tuhan dari ada hati. Jadi nak kena berhati-hati. Walaupun istilah sama di antara Tuhan dan makhluk, istilah dan perkataaan sama tapi hakikatnya tidak sama.

Kita faham kasih itu satu sifat Tuhan yang ujud sejak azali lagi. Oleh kerana kasih itu satu sifat yang ujud sejak azali lagi, Tuhan suruh sesama makhluk berkasih sayang. Cuma Tuhan ingatkan kepada kita, mengapa Tuhan suruh kita kasih pada makhluk-Nya tapi jangan sampai mengatasi kasih kepada Tuhan kerana Tuhan itu Cinta Agung. Cinta lain itu dibolehkan ikut kadarnya, Cinta Agung yang sebenar ialah Tuhan. Cinta Agung yang sebenar hanya kita bagi pada Tuhan sahaja, cinta kepada yang lain itu hanya ikut saiz sahaja.

Jadi kalau kita nak bagi cinta kepada Tuhan Cinta Agung tapi kepada yang selainnya itu mesti cinta yang sekadar saiznya sahaja. Kita diperintah oleh Tuhan supaya menjadikan Tuhan itu Cinta Agung dan yang lain itu cinta sampingan sahaja. Kalau cinta yang lain itu sudah melampau merosakkan cinta kepada Tuhan, lebih-lebih lagi cinta dunia sangatlah salah sebab Rasulullah cakap salah satu sebab umat Islam akan pecah belah di akhir zaman adalah kerana cinta dunia. Oleh kerana cinta dunia itu sudah atasi cinta Tuhan maka terjadilah pecah belah di akhir zaman, hasil pecah belah itu umat Islam terhina. Sebab mereka itu tidak boleh beri cinta yang agung kepada

29/1/08 20:24  
Blogger Nurulhaq said...

Sebab mereka itu tidak boleh beri cinta yang agung kepada Tuhan.

29/1/08 20:54  
Anonymous Anonymous said...

CINTA(Bahagian 2)
Kalau cinta kepada Tuhan itu dianggap cinta agung kalau dapat balasan dan respon dari Tuhan alangkah bahagianya. Tuhan Cinta Agung, kita dapat letakkan Tuhan sebagai cinta agung kemudian dapat balasan cinta dari Tuhan, tidak bahagia ke Tuhan Cinta Agung kemudian Tuhan pun balas cinta kita. Itulah tugas kita datang ke dunia iaitu berusaha menjadikan Tuhan Cinta Agung hingga Tuhan balas cinta kita, hingga kita saling cinta-mencintai. Cuma kita nak kena faham cinta kita pada Tuhan ada caranya. Kalau kita tahu caranya baru dianggap cinta. Begitu juga Tuhan cinta kepada kita tidak sama dengan cara kita cinta satu sama lain. Tuhan cinta ada cara tersendiri, kita cinta ada cara tersendiri. Dalam Quran ada disebutkan begini, jika kamu ingin mencintai Allah, maka ikutlah aku nanti niscaya Tuhan akan cinta akan kamu. Di sini Tuhan bagi tahu pada kita, kita di suruh cinta kepada Tuhan.

Ya Allah Engkau kenalkan bahawa Engkau adalah Tuhan,
Aku bangga,
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku,
Aku sembah Engkau selalu tidak jemu-jemu,
Janganlah masukkan kedalam hatiku jemu menyembah-Mu,
Ya Allah aku redha Engkau adalah Tuhanku,
Jangan Engkau tukar redhaku selain-Mu,
Aku harap Engkau juga redha denganku,
Redha-meredhailah kita berdua hingga bertemu,
Ya Allah aku berlindung dengan Engkau,
Dari pada ber-Tuhan-kan selain-Mu,
Engkau sudah cukup bagiku sebagai Tuhan,
Memiliki Engkau, aku rasa bahagia,
Jangan Engkau jadikan aku memiliki selain-Mu,
Jangan Engkau jadikan aku memiliki selain-Mu,
Tuhan kerana kelemahanku, aku tidak dapat lagi mencintai-Mu tapi tidak benci,
Walaupun begitu jangan pula,
Engkau tidak mencintai aku,
Aku cuba mencintai-Mu Tuhan,
Tapi belum menjadi kenyataan lagi,
Dengan rahmat-Mu Tuhan, anugerahkanlah rasa cintaku kepada-Mu, Dan juga cinta-Mu kepadaku,
Kuharap kita cinta-mencintai,
Kita berdua cinta-mencintai biarlah kekal abadi,
Kita berdua cinta-mencintai biarlah kekal abadi wahai Tuhan.

Nasyid cinta-mencintai itu membantu kita memahami cinta Tuhan yang Maha Agung. Kita disuruh mencintai Tuhan. Rasulullah bagi tahu kalau kita nak cinta Tuhan ada caranya. Bukan cinta fitrah, cinta nafsu atau cinta bersebab antara makhluk dengan makhluk, kalau kena caranya itu dianggap cinta kita kepada Tuhan. Rasulullah pesan pada kita kalau kita cinta dengan Tuhan hendaklah ikut Rasulullah. Bila ikut Rasulullah itu bererti cinta pada Tuhan, otomatik dianggap cinta pada Tuhan, bila itu dianggap cinta pada Tuhan otomatik Tuhan akan cinta pada kita iaitu ikut Rasul.

Apa maksud ikut Rasul, iaitu ikut syariat yang Tuhan turunkan pada rasul, kena ikut sunnah rasul. Kalau syariat yang Tuhan turunkan pada rasul itu kita ikut jadikan panduan hidup kita, sunnah rasul kita jadikan panduan hidup kita maka Tuhan akui itu tanda kita cinta dengan Tuhan.

Kita cinta dengan Tuhan setelah ikut sunnah dan syariat Rasulullah, kita akan dapat respon dari Tuhan. Kalau kita tak dapat respon Tuhan, taklah cinta-mencintai dan redho-meredhoi. Kita cinta Tuhan, Tuhan cinta kita, tapi Tuhan respon, kita tak faham sebab kita orang akal. Tuhan kasih, kita anggap Tuhan benci sebab kita tak faham. Pesan Rasulullah ada sahabat bagi tahu pada Rasulullah, aku nak cinta dengan Tuhan. Apa jawap Rasulullah, kau sanggup ke kena uji? Tuhan respon dengan ujian, itu yang kita tak faham. Kalau kita tak faham, rosaklah. Tuhan akan respon, Tuhan akan cintakan awak iaitu awak kena uji. Allah cintakan Nabi Ibrahim dibakar, sebab Nabi Ibrahim cintakan Tuhan, responnya ialah Tuhan bakar dia.

Cinta kepada kecintaannya, Nabi Musa kerana cintakan Tuhan, respon dari Tuhan ialah masuk laut. Tak boleh diterima akal. Nabi Yusof kerana cintakan Tuhan, datang respon dari Tuhan, Nabi Yusof faham sebab tu dia redho dan seronok sebab itulah respon cinta Tuhan, antaranya terpisah dari ayahnya 40 tahun, masuk penjara 40 tahun, itu respon Tuhan. Rasulullah lagilah habibullah, lagi banyak respon dari Tuhan. Terpaksa perang 27 kali, ISA 3 tahun, macam-macam kesusahan lagi.

Begitu Tuhan cintakan hamba-Nya. Lain betul. Sebab itu saya teringatkan seorang sufi di Baghdad, dia datang dari kampong pergi ke Bandar di Baghdad. Orang sufi ini dia fikir dia dengan Tuhan sahaja. Sekali sekala macam orang tak siuman, datang budak-budak tak faham, pukul dia, batu pasir semua naiklah. Apa kata sufi itu? Ini yang saya nak, buat lagi. Budak-budak hairan, kita pukul dia suruh pukul lagi, kita tabor pasir dia suruh baling lagi. Kerana dia itu cinta dengan Tuhan datanglah respon Tuhan, iaitu Tuhan suruh budak-budak baling dia, pukul dia.

Sebab itu saya ulang lagi pada zaman Rasulullah, seorang sahabat nak pinang seorang gadis, tengok dia selidik dulu, bila selidik-selidik gadis ni tak pernah sakit, Rasulullah kata jangan kamu kahwin dengan dia sebab dia tak ada perhatian Tuhan. Kalau kita tentulah nak kahwin dengan yang sihat, tapi Rasulullah kata jangan, kalau awak kahwin juga tak ada berkat.

Begitulah Tuhan respon bila orang cintakan Dia, kalau seorang itu dibala dan diuji itu memang satu kehinaan, itu adalah tanda kasih Tuhan. Lain betul Tuhan bila cintakan hamba-Nya. Di sinilah baru kita faham Tuhan balas cinta di Akhirat bukan di dunia. Tuhan uji kekasih-Nya di dunia sebab nak balas di Akhirat. Kita tak faham, tak boleh terima. Sanggup ke untuk terima kasih Tuhan kita diuji oleh Tuhan, sebab itu Tuhan lakukan kepada hamba-Nya kalau nikmat itu banyak di dunia dikurangkan di Akhirat, kalau susah di dunia nak di lebihkan di Akhirat. Bukankah Rasulullah pernah beritahu tentang Abd. Rahman bin Auf. Dia ahli ekonomi, dia kaya, kekayaannya sampai boleh jatuhkan Yahudi. Kata Rasulullah, kau nanti bila mati esok, di kalangan sahabat aku begitu banyak kau akhir sekali, kau merangkak di siratul mustaqim, walaupun kau selamat tapi kau yang akhir masuk Syurga iaitu secara merangkak. . Sebab itu kita diuji oleh Tuhan munasabahlah tanda Tuhan sayang kepada kita. Kalau kita faham Tuhan sayang pada kita, kita tahan menerima ujian dari Tuhan. Kalau kita kata cintakan Tuhan sanggup ke diuji?

Jadi kalau kita tak diuji oleh Tuhan bukan satu keistimewaan, Tuhan tak ada perhatian lagi pada kita. Sebab itu rasul-rasul dah berjuang berpuluh tahun susah payah, dah menang, tak dapat kuasa pun. Nabi Musa dah menang pun tapi tak dapat kuasa, Nabi Ibrahim menang terhadap Namrud tapi tak dapat kuasa, Rasulullah dah menang di Mekkah dan Madinah tapi kuasa kecil sangat sekitar Mekkah dan Madinah sahaja, ¾ dunia tu di tangan sahabat bukan Rasulullah. Sebab tu dapat kuasa di dunia itu bukan ukuran Tuhan kasih. Begitu respon Tuhan kepada makhluk yang dicinta, tapi kita orang akal tak faham. Selalu bila diuji Tuhan kita gagal, kita kecundang, tak senang nak dapat cinta dari Tuhan. Nak cinta Tuhan payah, nak kena ikut syariat iaitu sunnah, Tuhan susahkan kita. Kalau kita dah bagi kasih sayang kepada kawan, datang kawan kita susahkan tentu kita cakap tak guna punya kawan. Kita dah bagi kasih sayang dengan isteri, isteri meragam dengan kita, kita akan cakap tak guna punya isteri. Lain betul, nak kasih dengan Tuhan pun payah, nak terima kasih Tuhan pun payah, yang kata cinta mencintailah kita, itu lagi payah.

Kita nak cinta Tuhan kemudian Tuhan nak cinta kita tak senang. Kalau nak cintakan Tuhan ikut aku, maksud tersirat di sini kalau tak ada Rasulullah macam mana. Kalau zaman ada rasul hidup lagi ikutlah rasul, kalau zaman rasul tak ada, inilah nikmat Tuhan, tak ada rasul, pengganti rasul ada setiap zaman iaitu mujaddid. Kalau kita nak kasih Tuhan, ikutlah mujaddid zaman itu, ikutlah maksud tersirat, fahaman macam ni tak ada di pengajian lagi, ulama pun tolak. Maksud tersirat ialah di waktu rasul tak ada cintalah pada mujaddid, berjuang ikut mujaddid ialah mendapatkan cinta Tuhan

30/1/08 00:36  
Blogger pencariMu said...

Assalamualaikum,
tentang rindu...aku pengin sharing satu puisi yang ditulis Emha Ainun Najib untuk Ratih Sang,
buat sesama kekasih....

kalau ada kekasih.....

kalau ada kekasih melangkahkan rindu kepada Tuhannya
Jangan pandang ia, karena hanya
Tuhan yang ia ingini untuk memandangnya...

Kalau ada kekasih mensujudkan cinta di hadapan kekasihnya
Jangan buka mulut membicarakannya
karena suaramu mengganggu gemeremang ribuan malaikat
yang mengamini doa-doanya

Kalau ada pencinta berwirid dengan tasbihnya
yang melingkari alam semesta
Jangan tulis apapun tentang ia,
Karena lembar-lembar Lauh mahfudh
bergetar
oleh bisikan zikirnya

Kalau ada Salikah menangis di sepanjang
pencarian atas suami yang sejati
Hatinya sendiri lenyap
pikiran dan kesadarannya sirna
dirinya tiada

Karena laut kehangatan cinta
Sang Pemilik sejatinya cinta...

13/3/08 09:35  
Blogger Katakanlah......... said...

Assalamu'alaikum...........mbak aina kok susah banget ya mo gabunk di buku tamu hehehehe.......btw mbak aina lam kenal ya,,,, klo boleh aqa mw knal lbh deket hehehehe . tolong balerz ya mbak,......syukron katsiro ya ukhtie.....

7/11/08 08:09  

Post a Comment

<< Home


Supported by : cenary.com