AINA QALBYNA BLOG
Allah memberikan kehidupan kepada kita sebagai makhluq sempurna,punya akal....dan kehidupan yang indah
....jalani dengan ikhlas dan siap menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT....amin
Perjalanan panjang hidup seorang anak manusia sulit untuk di tebak oleh yang namanya manusia itu sendiri,
umur,rezeki,pertemuan,juga maut.
Semua ada yang mengatur,tiap sedetik desah nafas yang kita hirup ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
------------------------------
IslamDotNet | Links | Teman-teman | Siapakah aku?

Friday, December 09, 2005

Bismillahirahman nirahim
HARAP DAN TAKUT

HARAP DAN TAKUT

Bismillahirahmanirahim,.. Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku. (QS. 6:15)

Rasa takut dan cemas adalah hal yang biasa dalam diri umat dimuka bumi ini tapi kadang manusia takut hanya dalam hal materi dan sebahagian saja yang takut akan hal yang dating dari sang khaliq.Ulama-ulama akhlaq, membagi sifat takut menjadi dua macam,yaitu takut akan yang diharapkan dan takut dengan yang tidak di harapkan,dimana keduanya mempunyai beragam jenis rasa takut.Para ulama tersebut membagi rasa takut yang tidak di harapkan kepada empat bagian yaitu :

1.Takut akan sesuatu yang orang tau bahwa itu akan terjadi ,namun manusia mampu untuk menghentikan nya.

2.Takut akan suatu kejadian dimana manusia tidak mempunyai daya atasnya,namun ada kemungkinan itu terjadi atau tidak.

3.Takut akan suatu kejadian yang mampu dikendalikan manusia,namun bekum tau bagaimana cara mengendalikan nya.

4.Takut lantaran imajinasi tanpa dasar,sedangkan manusia tau bahwa hal seperti itu tidak mungkin terjadi

.Dilihat dari bagian pertama dan kedua dimana manusia tidak mampu mengendalikan nya,manusia tidak boleh takut sebab ketakutan atau kecemasan semacam itu tidak berguna dan apa yang manusia harusdilakukan,setelah melakukan usaha maksimal berserah diri dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati kepada kehendak Allah.Dan dalam bagian ketiga juga,dimana manusia itu sendiri tidak tau bagaimana caranya tetapi begitupun manusia itu harus tetap waspada dan semakin mendekatkan diri kepada Allah untuk menghilangkan rasa takut tsb.Bagian yang keempat,manusia harus bias melawan khayalan nya dan memperkuat daya intelektualnya,semakin kuat akal semakin lemahlah khayalan.Dengan demikian ketakutan juga akan hilang. Selain dari itu ada sebahagian manusia yang mempunyai rasa takut akan kematian,sebab dia berpikir bahwa dia musanh dengan kematian nya atau keadaan mati menjadikan nya sangat berduka dan pemikirian akan kematian membuatnya bingung,padahal dia seharusnya tahu bahwa j dunia ini tidka diciptakan sia-sia atau tanpa tujuan,melainkan penciptaan dunia yang luar biasa ini adalah untuk penyempurnaannya.Seperti firman Allah swt dalam surat al mukiminum 115 : yang artinya :Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS. 23:115)

Untuk itu sebagai manusia makhluk yang paling sempurna di ciptakan Allah kita harus tahu bawah kita mempunyai eksisitensi yang melebihi dunia.Iman dan keyakinanlah yang menjadikan hamba-hamba Allah berani dan mencintai kesyahidan.Disamping itu terkadang kita melihat ada manusia yang takut akan murka dan azab Allah,dan sesungguhnya lah jenis rasa takut inilah yang diharapkan,sebab saat rasa taku seperti ini dating kita merasa betapa kita banyak salah dan merasa apakah kita akan mendapat ampunan dari apa yang telah kita lakukan dan ampunan itu terasa dengan penuh rasa takut dan cemas, karena kita tau Allah tidak pernah menghukum seseorang dikarena kan dosaa-dosa dan kejahatan dan perbuatan zalim orang tersebut.Karena sesungguhnya Allah itu Maha penerima taubat.Dengan kata lain ketakutan seperti itu karena adanya suatu saat pengadilan Allah seperti dalam al quran surat Yasin 54: yang artinya

Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 36:54)

Selain itu ada ayat lain :QS al Qashash 84)

Brangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barangsiapa yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. 28:84)

Apabila ketakutan itu hanya menyangkut nasib anak2 dan penghidupan sehari2 disini akan kelihatan kalau manusia itu lenah iman Dan kita harus yakin pintu taubat akan terbuka lebar dengan nya,sebab Allah itu Maha pengatur lagi Maha pelindung.Tentu kita berpikir sebaiknya bagaimana rasa takut itu akan menjadi baik ialah ketakutan kita sebagai makhluq kepada sang khaliq.Dimana ketakutan itu adalah ketakutan dari perbuatan salah dan dosa apapun sebab kita juga tau nilai terbaik orang-orang saleh adalah nilai terendah untuk kaum muqqaribin,yakni mereka orang yang dianggap paling dekat dengan Allah.Manusia seperti akan merasa malu dengan dirinya kalau melakukan segala kesalahan karena mereka merasa seolah2 Allah melihat mereka.Dan biasa nya ketakutan seperti ini hanya di miliki para nabi,,wali dan ulama-ualam besar.Sesuai dengan apa yang ada dalam alquran:

Dan adapun orang-orang yangtakut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. (QS. 79:40) maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (QS. 79:41)

Untuk itu takut kepada Allah buakn berarti takut akan pertanggung jawaban dihadapan Allah dan azab Allah saja walupun itu merupakan suatu keatakutan yang diharapkan.Tetapi suatu kesadaran akan kedudukan Allah yang Maha tinggi dan Maha mengetahui apa yang dilakukan seorang hamba.Dimana sang hamba juga mengerti bahwa apa kewajiban nya terhadap Allah hingga pemikiran nya dan rasa takutnya akan azab Allah akan hilang sehingga dengan demikian keimanan nya akan bertambah.Sebab apabila keimanan seseorang itu berkurang maka rasa takut dancemas akan selalu menghantui nya.Ketakutan,kesadaran akan keberadaan Allah yang maha melihat dan sadar akan tanggung jawab nya sebagai manusia muslim dan percaya akan apa yang dilakukan nya di dunia akan dipertanggung jawab kan nya kelak di pengadilan Allah,ini akan terlihat dari wajah2 orang beriman.Ketakutan dikehendaki jika ia tidak menjadikan manusia berputus asa.sebab itu dalam al-quran :Ibrahim berkata : tak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya kecuali orang-orang yang sesat (QS al Hijr.56)

Dalam surat lain :Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".Terima kasih sudah membaca tulisan ini,dan semoga kita bukanlah orang2 yang sesat.

Wallahualam.

Dikutip dari bukuâ€‌Islamic Moralâ€‌….Gulam Reza Sultani.

Hmmm aqlb_blank


selanjutnya...

Supported by : cenary.com