AINA QALBYNA BLOG
Allah memberikan kehidupan kepada kita sebagai makhluq sempurna,punya akal....dan kehidupan yang indah
....jalani dengan ikhlas dan siap menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT....amin
Perjalanan panjang hidup seorang anak manusia sulit untuk di tebak oleh yang namanya manusia itu sendiri,
umur,rezeki,pertemuan,juga maut.
Semua ada yang mengatur,tiap sedetik desah nafas yang kita hirup ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
------------------------------
IslamDotNet | Links | Teman-teman | Siapakah aku?

Friday, September 30, 2005

Bismillahirahman nirahim
Doaku Doamu Jua

Rabbku,..aku telah ssering menzhalimi diriku sendiri,dan tidak ada yang mampu mengampuni dosa_dosaku kecuali Engkau,maka ampunilah aku dengan ampunan yang ada disisiMu.berikanlah rahmat kepadaku karena sesungguhnya Engkau ya rahman lagi ya rahim.
Ya Allah tunjukilah aku dan tetapkan langkahku,ya Allah ilhami aku dengan petunjuk dan lindungilah aku dari keburukan diriku.
Ya Allah,...aku memohon kepadaMu ketegaran dalam segala perkara,kegigihan dalam petunjuk,keinginan hati untuk senantiasa mensyukuri setia nikamtMu dan menyembahMu dalam keadaan suka maupun duka.Ya Allah,..aku mohon kepadamu berikan aku hati yang bersih dan lisan yang jujur.Aku mohon kepadaMu kebaikan yang Engkau ketahui dan aku berklindung kepadaMu dari kejatahan dan fitnahan yang Engkau ketahui nanti dan akan datang.
Ya Allah,amouni aku hambaMu yang dhoif dan naif ini,dari apa2 yang Engkau ketahui sesungguhnya Engkau Maha mengetahui segala yang ghaib.
Ya Allah,bantulah aku untuk senantisa tak lupa mengingatMu dan bersyukur pada Mu dan memperbaiki kualitas ibadahku dan keimananku kepada Mu .
Ya Allah sesungguhnya Engaku sangat mencintai ampunan maka ampunilah aku,dan jauhkanlah hambaMu ini dari siksa kubur dan siksa neraka,amin...ya Rabbal alamin

selanjutnya...

Bismillahirahman nirahim
HASBUNALLAH WA NI'MAL WAKIL

“HASBUNALLAH WA NI'MAL WAKIL‌

Hasbunallah wa nimal wakil,di ucapkan oleh nabi Ibrahim tatkala beliau dilemparkan kedalam api sehingga apa itu tiba2 menjadi dingin dan tidak menghancurkan nabi Ibrahim,..
Subhanallah ini adalah suatu tanda kebesaran Allah.
Kata-kata ini juga di ucapkan oleh rasul Allah Muhammad saw saat perang Uhud,dan Allah pun menolongnya.
Tatkala Ibrahim di letakkan di manjaniq,Jibril bertanya apakah engkau butuh kepadaku ? lalu Ibrahim menjawab :Kalaulah kepada mu aku tidak butuh ,tapi kalau kepada Allah,ya.
Laut bersifat menenggalam kan dan api bersifat membakar,namun air laut bisa menjadi kering dan api bisa menjadi dingin hanya disebabkan Hasbunallah wa nimal wakil.
Sungguh satu kata2 yang sarat makna dan bukti yang luar biasa.
Musa melihat lautan didepan matanya dan saat musuh mengejar di belakang nya,maka iapun berkata : Sekali-kali tidka akan tersusul,sesungguhnya Rabbku bersamaku kelak Dia yang akan memberi petunjuk kepadaku,¦.( Qs Asy_Syuara:62 ) dan dengan izin Allah beliau selamat.
Dinukilkan dalam Sirah Rasulullah bahwa tatkala dia amsuk gua hira Allah kemudian menundukkan merpati supaya membuat sarangnya dan laba-laba merajut rumahnya di mulut gua.Sehingga orang2 musyrik berkeyakinan bahwa Muhammad tidak mungkin masuk kedalam gua ini.
Merak tidak pernah berpikir merpati tidak membuat sarangnya dan laba2
tidak merajut rumahnya untuk sebaik2 makhlukNya.
Perlindungan Allah tidak membutuhkan tameng-tameng pelindung tidak pula benteng yang tinggi.
Ketika hamba menyadari bahwa semua ini adalah perlindungan rabbani tentunya ia juga meyadari bahwa disana ada Rabb Yang Maha Kuasa ,Maha Penolong,Pelindung dan Maha Pengasih.
Dan saat itulah ia bergantung kepadaNya.
Syauqi bersyair :
Jika pertolongan Allah telah menatapkan matanya tidurlah karena semua akan aman adanya.
“Maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami >>>>Qs Ath_Thir 48
Maka Allah adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang >>>>Qs Yusuf 65.

Untuk itu sepahit apappun penderitaan dan sesakit apapun cobaan serahkan semua kepada Allah ,karena tiada kekuatana apapun melebih kekuatan Allah


selanjutnya...

Wednesday, September 28, 2005

Bismillahirahman nirahim
BIla dia datang mengetuk pintu

Bagi sebagian orang maut (kematian) adalah suatu hal yang sangat menakutkan,
Tapi tidaklah bagi orang yang taqwa karena hal tersebut ada hal yang paling di tunggu.
Sebagaimana filrman Allah :

ظ‚ظ„ ط§ ظ†ظ‘ ط£ ظ„ظ…ظˆ طھ ط§ ظ„ظ‘ط°ظ‰ طھظپط±ظ‘ظˆ ظ† ظ…ظ†ظ‡ ظپط§ ظ†ظ‡ ظ…ظ„ظ‚ظٹظƒظ… ط«ظ… طھط± ط¯ ظˆ ظ† ط§ ظ„ظ‰ ط¹ظ„ظ… ط£ ظ„ط؛ظٹط¨ ظˆ ط§ ط§ظ„ط´ظ‡ط¯ ط© ظپظٹظ†ط¨ظƒظ… ط¨ظ…ط§ ظƒظ†طھظ… طھط¹ظ…ظ„ظˆ ظ†
Yang artinya :
Katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya maka seseungguhnya kematian itu akan menjumpai kamu kemudian,kamu akan dikembalikan kepada Allah,yang mengetahui yang gaib dan yang nyata,lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(Al-quran surah Al Jumu'ah ayat 8 )
Kematian itu sendiri adalah mencabut seluruh jiwa secara langsung yang tersebar dalam setiap bagian tubuh,dan itu sungguh sakit sekali karena jiwa itu terkait dengan seluruh anggota tubuh manusia,jika perpisahan satu bagian jiwa saja meyebabkan rasa sakit yang begitu hebat,maka betapa sakit nya ketika seluruh jiwa di tarik keluar dari seluruh tubuh.
Bayangkan saja jika badan kita terpotong-potong dari tubuh,sungguh sakit, bagaimana lagi jika jiwa yang terpisah-pisah dan ditarik hingga tidak mampu lagi menahan nafas,
Peristiwa kematian merupakan suatu peristiwa yang hebat, dan sakit,karena awal ruh itu di tarik dari kaki,dan kaki lah yang pertama terbebas,terus ke atas setiap anggota tubuh akan mengalami mati rasa dengan cara yang sama dan sakit yang sama bagaikan terbelah-belah,dan ketika jiwa sampai di tenggorokan,maka cahaya mata akan memudar da pandangan pun akan menghilang.
Dengan alasan inilah nabi Muhammad saw memohon kepada Allah agar membebaskan beliau dari kepedihan dan penderitaan kematian,dan menganjurkan pada umatnya untuk senantiasa berdoa agar terbebas dari kematian yang sakit itu.
Menurut Hasan Ibn Ali,nabi pernah meyatakan pedihnya kematian itu setara dengan luka-luka tiga ratus tusukan pedang,bisa kita bayangakan betapa sakitnya itu,maka Ali sering membujuk para pejuang jika mereka tidak mati di medan perang mereka akan mati di tempat tidur.Demi Allah yang nyawaku ada padaNya penderitaan kematian lebih keras daripada derita yang disebabkan hukuman seribu pukulan pedang.
Maut , dimana pun kita sembunyi pasti akan datang menjemput,tanpa kita tau kapan datangnya tapi dari tiap kelahiran seseorang sudah di tetapkan oleh Allah kapan hari kematiannya.Krena tiap malaikat punya tugas yang telah diberikan oleh Allah swt,untuk memperhatikan orang tertentu denagn tindakan tertentu yang dilakukan pada malam tertentu dalam satu tahun.
Siapa saja bisa di ambil roh nya dan kapan saja oleh malaikat Izrail dan dikembalikan ke akhirat.
Perintah kematian di berikan tanpa dapat di tunda barang sedetik pun,semua hal yang menyangkut rezeki,hujan turun,siapa yang mati,siapa yang lahir dan siapa yang haji da siapa yang menikah dengan siapa semua sudah ada dalm daftar yang di berikan kepada tiap-tiap malaikat dengan tugas nya masing-masing.
Ada hadist yang meriwayatkan bahwa Aisyah bertanya kepada Nabi tentang seringnya beliau berpuasa pada bulan sya'ban,dan nabi menjawab : daftar orang-orang yang meninggal dunia dipersiakan dibulan ini,dan beliau berharap tercatat dalam daftar ini dan beliau dalam keadaan berpuasa.
Diberitakan juga dalam hadist ini bahwa dalam pertengahan bulan sya'ban Allah memberikan ketetapan kepada mailakat maut tentang daftar orang-orang yang akan mati pada tahun ini.
Rasulullah bersabda : Setiap hari matahari, terbit bersama berita bahwa suatu kesempatan di
anugrahkan kepadamu untuk melakukan amal saleh,karena hal itu tidak pernah datang lagi padamu lagi selama seumur hidup.
Kematian bukan lah hanya tidur panjang,tapi suatu proses dimana kita akan di bangkitkan kembali untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah kita perbuat selama dalam kehiudpan kita yang entah berapa tahun lamanya.Kematian juga merupakan hal yang paling sakit dan menakutkan karena maut datang dan menjemput kita tanpa tau kapan dan dimana,andai kita orang yang taqwa maut adalah hal yang paling dinanti dan sangat diharapkan karena orang yang taqwa senantiasa memohon kepada Allah saat maut menjemput hendaklah dia dalam kea adaa sujud daan beriman kepada Allah swt,
Tapi ada juga sebagian orang yang lupa jika maut akan menjemputnya tanpa kenal waktu dan tempat.
Kalaulah sang maut mengetuk pintu,tiada satu makhluk yang bias menghindar walau seribu tentara menjaga rumah dan 100 anjing harder,tembok beton ataupun baja juga harta dan pangkat tidak dapat mencegah sang maut mengetuk pintu rumah,ini merupakan janji Allah
"Setiap yang hidup pasti akan mati ".
Abu Hurairah bercerita bahwa nabi Muhammad saw bersabda :
Mari aku tunjukkan kepadaamu kenyataan dunia ini,aku mempersilahkannya dan beliau membawaku kesuatu tempat sampah diluar kota Madinah,disana aku melihat tengkorak
dan tulang belulang manusia terbenam dalam sampah bersama kotoran yang berserakan dimana
mana,sambil memanggilku Nabi berkata :" inilah tengkorak –tengkorak manusia yang berisi otak yang tamak,orang-orang yang hidup seperti kebanyakan kalian selama ini,menyandarkan harapan mereka pada hal-hal duniawiah.Tengkorak-tengkorak itu tergeletak tanpa kulit,dan setelah beberapa hari akan menjadi bagian dari tanah.Dulu mereka berusaha keras untuk makan masakan yang lezat,tapi kini hanya di penuhi sampah.Keadaan meraka saat ini sungguh mengerikan bagi siapa saja yang melihatnya.Melihat mereka dulu yang menyukai harumnya aroma makanan,membuat kamu menjadi benci padanya.kotoran disekeliling mereka adalah pengganti baju-baju gemerlap yang pernah mereka gunakan.Sekarang mereka ada dalam kekuasaan angin yang terbang sesukanya.Inilah tulang belulang binatang yang pernah menepati manusia sombong.Siapapun akan meneteskan air mata pada akhir perjalanan yang tragis ini".
Abu Hurairah menangis tersedu-sedu.Naudzubillahimin dzalik.
Para ahli agama telah menggolongakan empat macam manusia menyangkut kematian.
Golongan pertama ialah : orang yang terobsesi kehidupan dunia dan tidak pernah mau perduli dengan kematian,karena meraka tidak ingin berpisah dengan kenikamatan ragawi dan memikirkan kematian membuat mereka sedih.
Golongan kedua ialah :orang-orang beriman tetapi belum siap dan dapat menerima kematian,karena mereka merasa bekal merak belum cukup untuk menghadapa sang Khaliq,mereka belum siap mati karena ingin memperbaiki amal perbuatannya dan mepersiapkan diri untuk hari akhir.Nabi pernah berakata bahwa Allah tidak suka bertemu dengan orang-orang yang takut bertemu dengan Nya.(bertemu Allah disini berarti menemui kematian dengan ikhlas).Namun,orang-orang dalam kategori ini sebenarnya tidak takut bertemu dengan Allah karena saja mereka merasa melalaikan kehidupan di saat akhir hayatnya.
Mereka termasuk kelompok yang dikatakan Nabi bahwa orang yang tidak suka bertemu dengan Allah dan Allah juga tidak suka bertemu dengan nya.Orang tersebut bukan sebenarnya tidak menghindar tapi sadar akan kekurangnya.Kare dis seperto orang yang ingin memeprsiapakan diri sebelum bertemu dengan orang yang dicintai nya agar orang yang dicintainya akan mersa senang bertemu dengan nya.
Golongan ketiga ialah : adalah orang saleh yang penyesalan nya sempurna,dia begitu mencinati kematian dan nenginginkannya,tidak ada yang dapat menyenangkan kekasih selain pertemuan dengan kekasihnya,dan saat pertemuan baginya adalah saat kematian.Kekasih selalu mengingat saat bersatu dan tidaka akan pernah melupakan walau seditikpun,inilah gambaran orang yang benar-benar menginginkan kematia diri.Orang seperti ini sangat rindu akan kematian hingga melepaskan diri kehidupan dunia yang penuh dosa,diceritakan bahwa Hudzaifah hamper meninggal dunia lalu tiba-tiba dia berkata : Yang ter kasih (kematian),engkau datang saat benar-benar di butuhkan.orang yang merasa takut tidak akan berhasil,Ya Allah Engkau mengetahui kalau aku lebih suka kematian daripada kekayaan,dan menyukai penyakit dari pada kesehatan dan meyukai kematian daripada kehidupan.
Anugrahi aku mati awal agar aku dapat beretemu dengan Engakau.
Golongan ke empat : ialah kelompok terbaik ,yaitu orang-orang yang tidak memiliki keinginan,melainkan dengan keridhaan Allah semata.

Sebenaranya lah hal mengingat akan mati bagi kita merupakan suatu tanda keimanan kepada Allah swt,kematian akan memperpendek kesenangan seseorang yang terbenam dalam urusan dunia,Nabi bersabda hal(kematian) yang merebut kesenangan hidup haruslah di ingat-ingat,dengan mengingat mati seseorang akan membatasi kesenangan-kesenangan nya sehingga kembali kepada Allah,dalam hadist lain Nabi bersabda,Sekiranya binatang mengetahui kematian seperti yang kita ketahui,kamu tidak akan memperoleh binatang yang sehat untuk di makan.Mereka akan menjadi kurus kering karena takut mati.
Saudara seiman yang di berkati Allah,hendaklah kita dapat berpikir akan hal ini bagaimana bila sang maut datang mengetuk pintu sudah ada kah bekal yang kita bawa ? sudah kan jiwa ini disi dengan ketaqwaan yang cukup ?karena jiwa merupakan hal yang paling utama yang akan di tarik dari diri seseorang bila izrail mengucapkan assalamulaikum,…..
Jiwa yang layaknya mendapatkan dua hasil ridha dan di ridhai,dimana kita bisa keridhai akan datangnya Izrail dan kita juga takut akan sang mati menjelang.
Ikhwan muslim,kala izrail datang apa pun tidak sempat kita persiapkan lagi karena saat itu sudah datang ibarat sebuah syair.
Bila izrail datang menaggil,jasad terbujur di pembaringan.,
Seluruh tubuh akan menggigil sekujur badan kan kedinginan,..
Tak ada alagi diguna harta,.. kawan karib sanak saudara,,…… dan seterusnya,..
Ada lagi hadist nabi bahwa kematian harus di ingat,karena ia akan menghindarkan kita dari dosa-dosa.Sedangkan hadist lain nabi bersabda seandainya kau tau bagaimana posisimu sesudah kematian,kamu tidak pernah akan makan apapun dengan gembira dan minum apapun dengan senang.
Ada sebuah kisah seorang raja yang berniat melihat-lihat kerajaannya.Dia meiminta sebuah pakaian kepada pengawalnya.Perintahnya segera di turuti,tetapi dia tidak menyukai pakaian itu,dan memerintahkan mengambilnya yang lain,akhirnya dia memilih baju yang terbaik.Kemudian tiga ekor kuda dibawa kehadapannnya,tetapi dia memilih kuda yang terakhir.Setan telah mengsi pikirannya dengan kesombongan.Dia menaiki kudanya dengan sikap angkuh,rombongan dan pasukan pengawal menyertainya,tetapi karena kesombongannnya dia tidka perduli bahkan untuk sekedar menolhepun tidak.
Ditengah perjalanan,raja bertemu dengan seseorang lelaki gembel yang berpakaian cpmpang –camping ,lelaki itu kemudian memegang tali kekang kuda raja,dan sang raja memarahinya atas kekurangajaran orang tewrsebut dan memerintahkan untuk melepaskannya.Lelaki itu menyampaikan kalau dia ada urusan dengan sang raja,sementara raja memerintahkannya untuk menunggu tapi lelaki itu tetap berkeras akan bicara saat itu juga,akhirnya sang raja mengizinkannya,dan dia memberi tahu bahwa dia akan mengukapakan sebuah rahasia,lalu raja mendekatkan telinganya kepada orang itu,bahwa malaikat mau telah datang untuk menyerahkan nyawanya kepada Allah.Setelah mendengar itu berubahlah wajah sang raja seketika menjadi pucat dan mulai gugup,lalu setelah beberapa saat sang raja meminta kepada malaikat maut untuk menunda mencabut nyawanya,dan mengizinkannya pulang untuk menyelesaikan urusan-urusannya dan menemui anggota keluarganya,Malaikat mau mengatakan tiada waktu lagi,dengan kata lain sang raja tidak dapat pulang dengan demikian malaikat mautpun mencabut nyawanya dan jatuhlah sang raja dari kudanya.Itu satu kisah yang mana, apapun pangkat dan jabatan yang kita,miliki tidak sanggup menentukan kapan,dimana kita akan di jemput oleh sang maut.
Ada satu kisah lagi,Setelah malaikat mencabut nyawa sang raja malaikat lalu mendekati seorang muslim yang soleh yang juga sedang melakukan perjalanan.Malaikat memberi salam kepada muslim tersebut,lalu menyebutkan indentitasnya.Orang soleh ini menyambut dengan hangat dan berkata bahwa kedatangannya sungguh sangat mengembirakan karena dia sudah lama menanggung erita perpisahana dengan Allah,dan mendambakan bertemu denganNya di banding siapaun.Malaikat maut menawarkan orang sleh tersebut untuk menyelesaikan dulu tugas nya yang belum selesai yang di anggaap penting.Si muslim menjwab dia tidak merindukan apa-apa kecuali kerinduan nya untuk bertemu Allah,dan malaikat menyuruhnya memiliuh kematian yang bagaimana yang dia inginkan.Orang soleh itu menginginkan dia mati dalam keadaan bersujud,maka malaikat maut mencabut nyawa orang soleh itu ketika dia bersujud.
Sungguh suatu perbedaan yang kontras antara kedua kisah diatas,harta dan kekayaan bukan lah jaminan,tapi amal ibadah lah yang merupaka kunci kita menuju pertemuan dengan sang Khaliq dalam keadaan yang kita inginkan.Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.
Ini adalah sekedar tulisan semoga bermanfaat bagi yang membacanya,penulis hanya lah manusia biasa yang ngga luput dari rasa salah dan dosa,karena Dia penulis ada dan akan kembali kepada Dia.

Qalbyna-Buhaira
Dikutip dari terjemahaan THE SPCTACLE OF DEATH ( MATI ITU SPEKTAKULER) KARANGAN KHAWAJA MUHAMMAD ISLAM



selanjutnya...

Bismillahirahman nirahim
Apa Kata Lukisan Hatiku,...

Semilir merdu desir sang bayu menyeruak dalam kekelaman bathinku, membelaiku dalam keletihan dan penat yang membusung, merengkuh, memeluk di nuansa heningku yang diam -- disaat ku terpejam, merangkai warna-warni mimpi yang tlah pudar. Di gurunku yang tandus, gersang, kering -- kujejakkan langkah, limbung, jatuh lalu bangkit lagi, terseok meniti matahari yang mulai merapat menuruni siluet jingga di ufuk cakrawala barat. Oh, ada oase di sela-sela langkahku -- gemericik air -- meneduhkan lembayung hatiku yang pucat. Ku buka mata, kusunggingkan senyum, kurajam gejolak, kubasuh seluruh tubuhku, rasakan siraman air zamzam itu mengguyur kulitku yang keriput -- meresapi pori-pori jiwa yang kaku -- meluluhkan debu dibilik jantungku yang keruh. Aku ingin sepuas-puasnya disini, menikmati oase ditengah gurunku yang senyap. Oase itu. Kamu! Aku ingin maknakan kamu, aku abadikan, aku pahat disepanjang dinding hati yang mulai mengerak. Aku tunaskan ranting-ranting perdu berbunga yang mulai layu di taman ruhku. Kubingkai dalam kemesraan, diramaikan oleh kidung-kidung cinta, desah asmara, gejolak jiwa -- semua memberi makna diatas gemuruh langit. Senjakala yang membias perlahan turun... Di senja ini ku beringsut, mencari pencerahan pelita di antara celah bintang dan pendar rembulan yang mulai redup tertutup mendung. Kubawa kamu dalam perjalanan baruku -- kubingkai kamu dalam pigura hatiku -- kutemukan kamu dalam pencarianku yang tlah renta. Jingga kemerahan tlah hilang, Sayang. Malam datang. Kupeluk kamu dalam selongsong hatiku, berharap kehampaan ini akan penuh diisi gemerlap di sekujur jiwamu -- menawarkan kerinduan yang menumpuk di pojok tikungan hatiku -- meski aku hanyalah sebuah batu nisan tua, ditengah kuburan yang tak pernah ditengok cinta. Malam ini memang gelap, tapi semoga tak begitu dengan hati kita, karna aku yakin dengan kemewahan kasih yang kau bawa. Kemudian kita terus melaju dalam gelap. Pekat. Aku masih ingin menemukan jalan di ujung nafasku yang tinggal satu-satu. Langit memang bisu. Angin pun tlah lelah menemaniku mengembara dari benua ke benua. Tinggal kamu yang kupertaruhkan untuk membawaku pada terang esok hari. Lihatlah!! Aku ingin selalu tersenyum untukmu -- ingin sealu merayumu dalam cumbu mesra -- ingin selalu mengajakmu tertawa meski ada perih terselip di celah-celah hatiku. Kerinduan ini milikmu sekarang -- hati terluka ini milikmu sekarang -- untuk kamu obati dengan pengorbanan jika kamu mampu. Kuresapkan kata demi kata dalam doa -- kurangkai dalam perjalanan rembulan melintasi tata surya -- menembus sap demi sap langit, menuju pada sebuah cahaya di tempat yang tak kasat mata. Aku tak punya satu kata untuk menggendongmu di pelukku -- selain mataku yang sayu, lelah mengacak arah -- sebelum kamu datang di padang pasir luasku -- memporakporandakan kebengalanku. Tapi aku punya sebait puisi tak tertulis di palung terdalam jiwaku -- yang tak kan tampak sebelum kamu mampu menembus dan menawarkan ruang hatiku yang pengap dan usang. Dan kita terus melaju di perjalanan ini -- melaju -- melaju -- sampai kita pada tepi sebuah jurang yang dalam membentang. Tak tampak lembah dibawah, hanya ada kabut menggelayut di ujung-ujung batu yang meruncing. Uh, dadaku pengap, mataku berkunang-kunang -- kudekapmu erat. "Jangan lihat ke bawah, Sayang.â€‌ Aku tak ingin ada ngeri dihatimu -- aku tak ingin ada tangis di matamu -- aku tak ingin ada air mata mengalir membasah di kalbumu yang banyak tergores kelam. Biar hatiku ini sedikit menciut diterkam menganganya -- biar peluh ini tak ada henti menetes dari jidatku yang menghitam -- biar langit mengutuk dengan hujan berkepanjangan -- jangan kamu resah hati -- kegetiran ini hanyalah salah satu episode dari sekian banyak episode yang kan kita lalui. Aku memang dirundung sedih, kekhawatiran bahkan mungkin ada sedikit keraguan. Tapi, aku tetap ingin disisimu -- mengusung letih ini bersama-sama -- tak apalah kita menangis, tak apalah kita berduka, tak apalah kita terajam garis-garis nasib yang keras –- disana masih ada angin yang mengibur dengan tetembangan, ada para pujangga yang setia merangkai kata di atas permadani cinta, ada kerinduan -- rindu yang tak berujung batas -- yang selalu merekatkan keyakinan. Jurang itu selalu menganga, Sayang. Membangkitkan ngeri di ulu hati. Tapi aku ingin membawamu terbang melintasinya, hingga kita merapat di seberang. Lalu berlari jauh ke hamparan rumput hijau di ujung sana. Kita duduk di pelataran senja, di atas batu-batu cadas, bercengkerama sampai malam tiba. Lihat dia membawa bintang dan rembulan, juga mega putih berarak membasuh langit. Oh, rembulan yang indah, dengan sinar keperakan yang membias di sekujur tubuh kita hingga terang benderang. Kita bertatapan, kita tersenyum, lalu kita bercerita tentang indahnya cinta. Bulan ikut tersenyum, Sayang. Malam ini aku ingin seutuhnya di dekatmu -- memelukmu dalam hangatku -- menemani bulan sepanjang malam dalam cerita-cerita indah yang dia kidungkan. Ah, sekonyong-konyong bulan meredup -- awan hitam datang menutup segala warna -- kita terpekik dalam diam. Jangan kamu menangis, Sayang! Biarkan bulan itu pergi dibawa awan hitam -- relakan saja -- meskipun kita tak tahu -- entah berapa lama lagi kita kita bisa mengulang saat seperti ini -- menatap rembulan purnama di pelataran alam -- bercengkerama -- mengagumi keindahannya-- berbagi rasa... Ah, kenapa mataku jadi berkaca-kaca?? Aku sedih bukan karena purnama meninggalkan kita, tapi karena kamu ikut meluapkan air mata. Sudah... kita sabar saja menunggu rembulan kembali. Dia pasti datang dengan senyum yang lebih indah, meski entah berapa lama lagi dia kembali. Sayang... aku lupa satu hal yang ingin kuceritakan. Tentangku. Tentangku yang usang di sudut bumi -- tentangku yang berani mengajakmu melarikan diri dari luasnya gurun yang terik -- tentangku yang hanya mampu membanggakan nestapa -- tentangku yang legam diantara pijar-pijar kemewahan -- tentangku pula yang tak punya keberanian mendobrak dinding di belakang hatimu. Tapi aku bangga -- aku masih punya cinta. Apa kamu percaya dengan cinta, Sayang?? Aku sendiri belum begitu yakin -- apakah cinta ini mampu menghidupiku ditengah kejamnya waktu. Aku kadang tertawa sendiri – menertawakan nasibku -- namun, meski ditertawakan nasib itu akan tetap menangis dan menangis hingga lautan berubah menjadi kubangan air mata. Tapi itu tak perlu disesali bukan?? Aku hanya mampu berusaha, meski pada akhirnya Tuhanlah yang mengaturnya. Atau kamu yang telah menyesal karena telah mengenal aku? Karena aku memang tak sehebat yang kamu kira. Bukan aku tak mensyukuri -- tapi aku memang tak patut membanggakan diri dan memang tak ada yang bisa aku banggakan. Aku hanya ingin menjadi bumi, tegar tapi tak angkuh -- kelam tapi berpendar mimpi. Aku telah lelah terpuruk dalam tangis yang panjang -- kuharap kamu tak semakin membuatku terpuruk, terajam, lara dan pedih yang menghabiskan sisa-sisa darah di jantungku. Aku ingin sebebas udara -- terbang terapung -- berdiam dimana saja -- mengekspresikan diri, wujudkan inspirasi -- seperti aku ingin memberimu sesuatu yang lebih jika aku mampu memberikannya. Kemarin, sekarang ataupun besok adalah rangkaian waktu yang musti kita lalui. Kemarin adalah sebuah kenangan -- yang pahit dan yang manis -- maka jangan terjebak oleh kepahitan silam yang mengiris jiwamu atau terlena oleh keindahan masa lalu yang belum tentu akan kita dapatkan hari ini dan esok. Hari ini adalah kenyataan -- kenyataan yang mau tak mau musti kita rasakan -- apa yang kita perbuat hari ini, maka itulah yang terjadi, dan hari ini akan menjadi kenangan pada esok hari. Setelah hari ini masih ada esok menanti -- esok adalah perjuangan -- esok harus lebih baik dari hari ini, meski tak semua orang bisa melakukannya. Sungguh, aku tak ingin kamu layu dalam kekelamanku. Aku ingin bangkit bersamamu -- menghapus kesedihan dan air mataku -- menepiskan duka yang membayang dipelupuk mataku. Harapan akhir dari cerita ini adalah kebahagiaan, kedamaian, ketentraman dan segala keindahan seperti bias pelangi di bawah gerimis rintik-rintik itu,walau aku tidak berani berharap banyak dan memberikan janji,tapi aku bahagia ada kamu.Hmmmm this is for someone special in my life.

selanjutnya...

Bismillahirahman nirahim
Arti dari sebuah persahabatan

Seorang Gibran bicara tentang sebuah persahabatan ,...

Persahabatan adalah pemenuhan jiwa,ladang hati yang dengan kasih
kalian taburi dan kalian pungut buahnya penuh rasa terima kasih.
Naungan sejuk keteduhanmu,api unggun kehangatan jiwa.
Karena kalian menghampiri di kala hati gersang,kelaparan dan
mencarinya dikala jiwa perlu kedamaian.
Ketika ia menyampaikan pendapat,hati kalian tidka pernah menghadang
dengan bisikan kata-kata "tidak",dan juga tidak pernah kalian khawatir untuk
mengatakan "ya".Dan ketika dia terdiam tanpa kata,hati kalian senantiasa menncari
alasannya.
Dalam persahabatan yang tanpa kata.segala pikiran,harapan dan keinginan terungkap
dan terangkum bersama menyimpan keutuhan.Ketika tiba saat perpisahan,janganlah kalian.
berduka sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih agung
terlihat dari padang dan daratan.Jangan ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa.
Karena cinta kasih yang masih mengandung,pamrih hanyalah jaring yang ditebarkan keudara,hanya menagkap kekosongan semata.
Berikan yang terindah untuk persahabatan,jika dia harus tau musim surutmu biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.Sebab apa makna persahabatan jika sekedar mengisi waktu senggang ? Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu.
Seorang sahabat,akan mengisi kekuarangan mu,dan bukan keisengan mu.Dan dalam kemanisan persahabatan,biarkanlah ada tawa kegirangan,berbagi duka dan kesenangan.Sebaba dalam rintik lembut embun,hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan mendapatkan kesegaran gairah kehidupan,....

====Khahlil Giebran..... dari buku sang nabi====


selanjutnya...

Supported by : cenary.com