AINA QALBYNA BLOG
Allah memberikan kehidupan kepada kita sebagai makhluq sempurna,punya akal....dan kehidupan yang indah
....jalani dengan ikhlas dan siap menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT....amin
Perjalanan panjang hidup seorang anak manusia sulit untuk di tebak oleh yang namanya manusia itu sendiri,
umur,rezeki,pertemuan,juga maut.
Semua ada yang mengatur,tiap sedetik desah nafas yang kita hirup ada yang mengatur yaitu Allah SWT.
------------------------------
IslamDotNet | Links | Teman-teman | Siapakah aku?

Wednesday, October 26, 2005

Lihat saja:
Kau tentu tahu
Aku tak pernah bermimpi jadi batu
Mengendap saja di dasar sungai dan gagu
Aku ingin jadi ikan
Bergelut arus, menyongsong muara
Aku tak mau jadi ranting kering yang patah dan hempas
begitu saja dihalau badai
Terlanjur lemah dan pasrah
Tak cukup kuat menyadari pentingnya tetap hidup bagi
sekitar
Aku ingin jadi serbuk sari yang lekat di kaki kumbang
Yang bergetar dalam peluk angin tak sabar mengecup
kepala putik
Yang berarti meski sedikit bagi estafet penciptaan dan
pertumbuhan
Ya, ini kali kesekian kau ajak aku bicara dalam jeda
tak terlalu
panjang tak juga terlalu singkat
Sedemikian kau sangat mengenalku hingga tahu
Cuma dalam kondisi begini aku bisa mengerti
Bahwa nyeri diciptakan untuk membuat manusia sejenak
sentak dari keterburuan, dari kelengahan
Menyadari ada yang lebih penting dari kejarankejaran
itu
Sebenarnya setiap kali perjalanan ini tak terkendali
Aku tahu selalu dan selalu kau beri aku kunci,
"saatnya memilih pintu"
Namun setiap kali pula aku menjadi tuli, atau
berpura-pura tuli dan terus berlari
Hingga kau rasa perlu sampaikan sesuatu
Kau jadikan keningku pedih merindu bumi
Akhirnya, aku ibarat merkurius yang takut kehilangan
matahari
Takut tak sampai bertemu pagi
Takut tak punya cukup waktu mengejar dan membuatmu
percaya lagi
Betapa aku ingin kembali! Sebetul-betul kembali!!
Ingin aku ungkapkan terkadang pula aku tak percaya
akan kemampuanku. Mengapa hanya rasa egoku yang sering
muncul dalam permukaan.
Mengapa aku sedikit sensitif terhadap suatu perubahan
dan mengapa pula rasa penyesalan selalu saja
menghantuiku.
Apakah ini hanya sebuah hayalan ataukah sebuah realita
yang menyelimuti hatiku yang kosong. Mengapa setiap
kali peristiwa itu datang hatiku menjadi gelisah.
Ada apa dengan aku...............!"
Mengapa hanya rasa egoku yang sering muncul dalam
permukaan.
Mengapa aku sedikit sensitif terhadap suatu perubahan
dan mengapa pula rasa penyesalan selalu saja
menghantuiku.
Apakah ini hanya sebuah hayalan ataukah sebuah realita
yang menyelimuti hatiku yang kosong. Mengapa setiap
kali peristiwa itu datang hatiku menjadi gelisah.

***

0 Comments:

Post a Comment

<< Home


Supported by : cenary.com